(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir naik pada akhir pekan hari Jumat setelah komentar Presiden AS Donald Trump bahwa pemecatan Ketua Fed Powell tidak diperlukan, meredakan kekhawatiran seputar independensi Fed yang dapat memicu investor asing untuk menghindari aset dolar.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,19% pada 97,64.
Namun kenaikan dolar AS dibatasi laporan pesanan baru barang modal AS bulan Juni untuk non-pertahanan (ex-aircraft & parts) yang turun secara tak terduga pada hari Jumat. Selain itu, reli S&P 500 pada hari Jumat ke level tertinggi sepanjang masa membatasi permintaan likuiditas untuk dolar.
Pesanan baru barang modal AS bulan Juni untuk non-pertahanan (ex-aircraft & parts) secara tak terduga turun -0,7% (m/m), lebih lemah dari ekspektasi kenaikan +0,1% (m/m).
Presiden Trump menyatakan bahwa “tidak ada ketegangan” di antara dirinya dan ketua Fed Powell dan bahwa ia hanya ingin melihat suku bunga diturunkan.
Harga berjangka dana federal memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar -25 basis poin (bps) sebesar 3% pada pertemuan FOMC 29-30 Juli dan 64% pada pertemuan berikutnya pada 16-17 September.
Pada akhir pekan hari Minggu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa AS telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa, setelah diskusi penting dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen beberapa hari sebelum batas waktu pengenaan tarif 1 Agustus.
Trump menyatakan kesepakatan tersebut mengenakan tarif 15% untuk sebagian besar barang Eropa yang masuk ke AS, termasuk mobil.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak turun seiring tercapainya kesepakatan perdagangan AS-Uni Eropa, yang dapat menurunkan permintaan safe haven dolar AS dan menguatnya mata uang Euro. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 97,41-97,17. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 97,89-98,13.



