(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun tipis pada akhir pekan hari Jumat terbebani penguatan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup turun 0,05% pada 1.1742.
Euro mencatatkan pelemahan moderat pada hari Jumat karena dolar yang lebih kuat.
Namun, pelemahan euro terbatas karena berita ekonomi Zona Euro pada hari Jumat mendukung euro. Pasokan uang M3 Zona Euro bulan Juni naik lebih rendah dari perkiraan, dan indeks kepercayaan bisnis IFO Jerman bulan Juli naik ke level tertinggi dalam 14 bulan.
Pasokan uang M3 Juni Zona Euro naik +0,3% y/y, lebih lemah dari ekspektasi +3,7% y/y dan merupakan laju peningkatan paling lambat dalam 9 bulan.
Indeks kepercayaan bisnis IFO Juli Jerman naik +0,2 ke level tertinggi 14 bulan di 88,6, meskipun lebih lemah dari ekspektasi 89,0.
Selain itu, komentar hawkish ECB berdampak positif bagi euro setelah anggota Dewan Gubernur ECB, Kazaks, mengatakan ia melihat sedikit alasan untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut, dan anggota Dewan Gubernur ECB sekaligus Presiden Bundesbank, Nagel, menyatakan bahwa kebijakan moneter yang stabil dari ECB sudah tepat.
Swap memperkirakan peluang 18% penurunan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 11 September.
Pada akhir pekan hari Minggu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa AS telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa, setelah diskusi penting dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen beberapa hari sebelum batas waktu pengenaan tarif 1 Agustus.
Trump menyatakan kesepakatan tersebut mengenakan tarif 15% untuk sebagian besar barang Eropa yang masuk ke AS, termasuk mobil.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak naik seiring tercapainya kesepakatan perdagangan AS-Uni Eropa. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1767-1.1793. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1710-1.1679.
