(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro turun mencapai level terendah dalam 5 minggu dan berakhir turun pada hari Selasa terbebani kesepakatan perdagangan Uni Eropa-AS yang dianggap menguntungkan AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir turun 0,37% pada 1.1546.
Pengenaan tarif 15% oleh AS pada sebagian besar barang Uni Eropa, dianggap dapat menimbulkan hambatan bagi ekonomi Zona Euro karena tarif yang lebih tinggi.
Selain itu, ekspektasi inflasi ECB untuk bulan Juni menurun, sebuah faktor dovish bagi kebijakan ECB dan berdampak negatif bagi euro.
Ekspektasi inflasi 1 tahun ECB untuk bulan Juni menurun menjadi +2,6% dari 2,8% di bulan Mei. Ekspektasi inflasi 3 tahun ECB untuk bulan Juni tidak berubah dari bulan Mei di +2,4%.
Swap memperkirakan peluang 14% penurunan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 11 September.
Sore nanti akan dirilis data GDP Growth Rate Q0Q Flash Q2 untuk Jerman, Italia dan Zona Euro, yang semuanya diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak turun dengan kekhawatiran kesepakatan perdagangan AS-Uni Eropa akan dapat menekan ekonomi Uni Eropa. Juga jika sore nanti data GDP Growth Rate QoQ Flash Q2 untuk Jerman, Italia dan Zona Euro terealisir turun, akan menekan Euro. Pasangan mata uangf EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1510-1.1475. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1590-1.1635.
