(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham Amerika Serikat di Wall Street alami tekanan jual yang memicu semua indeks utamanya berakhir di zona negatif pada hari Rabu 96/8/2025).
Indeks Nasdaq merosot 0,7% menjadi 20.916,55, S&P 500 turun 0,5% menjadi 6.299,19, dan Dow Jones melemah 0,1% menjadi 44.111,74.
Penurunan harga saham di Wall Street dipengaruhi oleh wawancara media lokal kepada Presiden Donald Trump yang mengatakan akan mengumumkan tarif baru untuk semikonduktor dan chip secepatnya minggu depan.
Selain itu juga Trump mengatakan bahwa tarif yang direncanakan untuk produk farmasi yang diimpor ke AS pada akhirnya dapat mencapai 250%.
Sentimen negatif lainnya yang menekan saham Wall Street merespon laporan laporan ISM untuk data PMI sektor jasa yang secara tak terduga menunjukkan perlambatan moderat di bulan Juli.
Sebelumnya harga saham sempat bergerak positif memulai perdagangan yang dipengaruhi laporan kuartalan optimis perusahaan teknologi. Saham Palantir melonjak 7,9% setelah penjualannya melonjak hampir 50% pada kuartal kedua.
Secara sektoral, terdapat beberapa sektor yang berakhir positif seperti saham-saham jasa minyak dengan Philadelphia Oil Service Index melonjak 3,5%.
Saham emas juga mengalami penguatan signifikan di tengah kenaikan harga logam mulia yang moderat, mendorong NYSE Arca Gold Bugs Index naik sebesar 2,9%.
Untuk sektor yang alami tekanan dan berakhir merah dipimpin oleh saham utilitas dan semikonduktor.



