(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir turun pada hari Rabu tertekan peningkatan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed setelah laporan Non Farm Payrolls AS dan PMI AS yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks dolar AS berakhir turun 0,55% pada 98,19.
Pelemahan dolar semakin meningkat pada hari Rabu karena komentar dovish dari Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, dan Gubernur The Fed, Lisa Cook, yang mengisyaratkan dukungan mereka terhadap penurunan suku bunga.
Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan, “Perekonomian sedang melambat dan dalam waktu dekat mungkin sudah saatnya untuk mulai menyesuaikan suku bunga dana federal lebih rendah.”
Gubernur The Fed Lisa Cook mengatakan laporan pekerjaan AS bulan Juli Jumat lalu “mengkhawatirkan” dan bahwa “revisi tersebut merupakan gambaran khas dari titik balik” dalam perekonomian AS.
Ditambah lagi, komentar hawkish dari anggota Dewan Gubernur ECB, Holzmann, pada hari Rabu mendorong EUR/USD ke level tertinggi dalam 1 minggu, melemahkan dolar, karena ia menyatakan bahwa ECB tidak perlu memangkas suku bunga lebih lanjut.
Selain itu, pertanyaan tentang kredibilitas The Fed terus membebani dolar setelah Gubernur The Fed Adriana Kugler mengundurkan diri Jumat lalu, yang dapat mendorong Presiden Trump untuk mencalonkan gubernur baru yang lebih dovish dan dapat melemahkan pengaruh Ketua The Fed Powell.
Dalam perkembangan tarif terbaru, Presiden AS Donald Trump hari Rabu mengumumkan bahwa ia akan menggandakan tarif impor AS dari India menjadi 50% dari tarif saat ini 25%, karena pembelian minyak Rusia oleh India.
Pada hari Selasa, Trump mengatakan bahwa tarif AS untuk impor semikonduktor dan farmasi akan diumumkan “dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.” Kamis lalu,
Presiden Trump menaikkan tarif untuk beberapa barang Kanada menjadi 35% dari 25% dan mengumumkan tarif minimum global sebesar 10%, beserta tarif sebesar 15% atau lebih tinggi untuk negara-negara dengan surplus perdagangan dengan AS, yang akan berlaku efektif setelah tengah malam tanggal 7 Agustus.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan mengenakan tarif 100% untuk impor semikonduktor dan cip, tetapi tidak dikenakan untuk perusahaan yang membangun di Amerika Serikat.
Harga berjangka dana federal memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar -25 basis poin (bps) sebesar 95% pada pertemuan FOMC 16-17 September dan 68% pada pertemuan berikutnya pada 28-29 Oktober.
Malam nanti akan dirilis data Initial Jobless Claim minggu lalu AS yang diindikasikan meningkat.
Juga akan ada pernyataan dari pejabat Fed Musalem dan Bostic.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak lemah dengan meningkatnya probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed. Namun dengan perkembangan tarif baru, dengan pengenaan tarif tambahan terhadap India dan akan dikenakan tarif bagi impor semikonduktor dan chip, memicu lagi ketegangan perdagangan yang dapat meningkatkan permintaan safe haven dolar AS. Namun jika malam nanti data jobless claim terealisir naik dan pernyataan pejabat Fed mendukung pemangkasan suku bunga, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 97,93-97,67. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 98,64-99,09.



