(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Rabu terdukung komentar hawkish pejabat ECB, penguatan data penjualan ritel dan pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup naik 0,73% pada 1.1660.
Euro menguat setelah komentar hawkish dari anggota Dewan Gubernur ECB, Holzmann, yang mengatakan ia tidak melihat alasan bagi ECB untuk kembali memangkas suku bunga.
Anggota Dewan Gubernur ECB, Holzmann, mengatakan, “Menurut pandangan saya, tidak ada lagi alasan bagi ECB untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut dan kita harus menunggu dan melihat perkembangan ekonomi apa yang muncul, terutama di luar Eropa, dan bagaimana kita meresponsnya.”
Penjualan ritel Zona Euro bulan Juni tumbuh lebih cepat dari perkiraan, memperkuat pandangan bahwa Zona Euro tetap kuat menghadapi ketidakpastian perdagangan berkat pemulihan konsumsi domestik yang berkelanjutan.
Penjualan ritel di 20 negara yang menggunakan mata uang euro tumbuh sebesar 3,1% pada bulan Juni dibandingkan tahun sebelumnya, jauh di atas angka 2,6% yang diperkirakan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
Lihat : Penjualan Ritel Juni Zona Euro Meningkat Secara Tahunan Berkat Pemulihan Konsumsi Domestik
Penguatan Euro bertambah setelah dolar AS melemah akibat komentar dovish dari Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, dan Gubernur The Fed, Lisa Cook, yang mengisyaratkan dukungan mereka terhadap pemangkasan suku bunga.
Namun kenaikan Euro dibatasi data ekonomi Zona Euro hari Rabu yang menunjukkan pesanan pabrik Jerman untuk bulan Juni secara tak terduga mencatat penurunan terbesar dalam 5 bulan.
Pesanan pabrik Jerman untuk bulan Juni secara tak terduga turun -1,0% m/m, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan +1,1% m/m dan penurunan terbesar dalam 5 bulan.
Selain itu, Euro melemah karena kekhawatiran bahwa kebijakan tarif Presiden Trump akan menghambat pertumbuhan ekonomi di Zona Euro.
Swap memperkirakan peluang 12% penurunan suku bunga sebesar -25 basis poin oleh ECB pada pertemuan kebijakan 11 September.
Malam nanti akan dirilis data Initial Jobless Claim minggu lalu AS yang diindikasikan meningkat.
Juga akan ada pernyataan dari pejabat Fed Musalem dan Bostic.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak turun dengan kekhawatiran tarif baru AS dapat menekan ekonomi zona Euro. Juga akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika terus naik, akan menekan Euro. Namun jika malam nanti data jobless claim terealisir naik dan pernyataan pejabat Fed mendukung pemangkasan suku bunga, akan menekan dolar AS dan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1594-1.1527. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1698-1.1735.



