(Vibiznews-Forex) – Posisi yen dalam pair USDJPY bergerak lemah setelah 2 sesi berturut bullish pada perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (8/8/2025) setelah rilis risalah pertemuan BOJ bulan Juli serta dipangkasnya proyeksi fiskal Jepang 2025.
Selain itu, pelemahan yen Jepang juga dipicu oleh menurunnya permintaan aset safe haven dan usaha rebound dolar AS dari posisi terendah hampir 2 pekan.
Risalah rapat kebijakan bulan Juli mengungkapkan bahwa risalah rapat Bank of Japan bulan Juli menunjukkan para pembuat kebijakan berbeda pendapat mengenai waktu dan laju kenaikan suku bunga di masa mendatang.
Beberapa anggota memperingatkan akan meningkatnya tekanan inflasi dan menyarankan untuk mengambil peluang kenaikan suku bunga secara bertahap, guna menghindari pengetatan yang cepat di kemudian hari.
Salah satu anggota bahkan menyarankan kenaikan suku bunga pada akhir tahun. Anggota lainnya mendukung untuk mempertahankan sikap akomodatif saat ini, dengan alasan ketidakpastian yang signifikan mengenai apakah proyeksi ekonomi bank akan terwujud.
Dewan juga menyoroti risiko yang berkelanjutan dari tarif AS, sekaligus menyoroti kesepakatan perdagangan Jepang dengan AS baru-baru ini sebagai perkembangan positif.
Selain itu juga yen dibebani oleh pengumuman Kantor Kabinet bahwa pemerintah Jepang memangkas proyeksi pertumbuhan fiskal 2025 menjadi 0,7% dari 1,2%, dengan alasan tarif AS dan inflasi yang terus berlanjut.
Secara teknikal pair USDJPY bergerak rally menembus resisten kuat, dan menurut analyst Vibiz Research Center pair berpotensi kuat.
Pair kini berada di posisi 147,65 yang sedang naik menuju posisi R2 dan jika tembus lanjut menuju ke resisten selanjutnya di 148.30 – 149.50.
Namun jika pair gagal tembus 148,00 akan memantul terkoreksi turun ke posisi pivot dan jika tembus lanjut ke posisi terendah 146,72 sebelum support kuatnya di 146,62.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 148.66 | 148.18 | 147.63 | 147.16 | 146.62 | 146.14 | 145.58 |
