(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD mundur dari posisi tertinggi 2 pekan lebih pada awal sesi di perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (11/8/2025) di tengah harapan perpanjangan waktu tenggat negoisasi tarif AS-Tiongkok.
Permintaan dolar AS juga meningkat dengan investor berhati-hati jelang rilis data inflasi AS bulan Juli.
Investor global berharap AS dan Tiongkok akan menemukan titik temu untuk memperpanjang gencatan senjata perdagangan dan menghindari tarif tiga digit yang akan kembali memperparah ketidakpastian perdagangan global.
AS ingin Tiongkok membeli lebih banyak produk pertanian dan teknologi dari AS untuk mengurangi surplus perdagangannya dengan AS, sementara Tiongkok telah menyatakan kekhawatiran keamanan terkait chip Nvidia H20.
Secara teknikal menurut analis Vibiz Research Center pasangan GBPUSD berpotensi melemah, yang terlihat meluncur dari posisi resisten kuat menembus posisi pivot.
Kini pair berada di posisi 1.3433 yang sedang meluncur ke posisi support kuat di 1.3426 dan jika tembus akan meluncur terus ke support lanjutan di 1.3401-1.3385.
Namun jika tidak berhasil menembus 1.3426 akan memantul kembali ke posisi tertinggi di 1.3476 dan jika tembus akan lanjut ke posisi resisten lemah di 1.3483.



