(Vibiznews – Economy) – Pasar keuangan global periode perdagangan 11 – 15 Agustus investor akan memantau perkembangan kesepakatan AS-Tiongkok sebelum batas waktu 12 Agustus, yang setelahnya tarif di atas 100% dapat diberlakukan.
Saat ini, Tiongkok menghadapi tarif gabungan 30%, sementara AS dikenakan tarif 10% oleh Tiongkok. Muncul pemberitaan bahwa pemerintahan Presiden Trump kemungkinan besar akan memperpanjang negosiasi tarif dagang terhadap Tiongkok, selama 90 hari lagi.
Perkembangan geopolitik juga akan menjadi sorotan karena Presiden Trump dan Putin diperkirakan akan segera bertemu untuk menemukan solusi bagi konflik di Ukraina.
Selain itu pasar juga akan dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve setelah Presiden Trump menominasikan Stephen Miran ke Dewan Fed, menandakan potensi pergeseran dalam kebijakan moneter.
Dari laporan ekonomi Amerika Serikat yang akan dipantau ketat yaitu IHK dan PPI, penjualan ritel, produksi industri, dan pembacaan awal sentimen konsumen Universitas Michigan.
Untuk laporan ekonomi global yang juga dipantau seperti data produksi industri dan penjualan ritel Tiongkok; laporan PDB dari Zona Euro, inggris dan Jepang: serta kebijakan moneter RBA Australia.
Pasar Amerika Serikat
- Pasar akan mencermati proses konfirmasi Stephen Miran sebagai anggota FOMC terbaru, serta pernyataan dari beberapa pejabat Fed.
- Dari laporan ekonomi, perhatian akan terpusat pada laporan IHK bulan Juli untuk mendapatkan petunjuk tentang dampak tarif baru. Inflasi umum diperkirakan akan meningkat menjadi 2,8%, tertinggi dalam lima bulan, sementara IHK inti diperkirakan naik menjadi 3%, tertinggi dalam lima bulan.
- Data harga produsen akan menyusul, dengan IHK umum dan inti diproyeksikan meningkat 0,2% secara bulanan setelah stagnan di bulan Juni. Penjualan ritel kemungkinan naik 0,5%, sedikit menurun dari kenaikan 0,6% yang mengejutkan di bulan Juni, sementara produksi industri diperkirakan turun 0,2%.
- Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan diperkirakan akan membaik. Rilis penting lainnya termasuk harga impor dan ekspor, laporan anggaran bulanan, Indeks Optimisme Bisnis NFIB, Indeks Manufaktur Empire State New York, dan inventaris bisnis.
Pasar Eropa
Inggris
- Perhatian akan tertuju pada data penting seperti laporan ketenagakerjaan dan PDB kuartal kedua. PDB diproyeksikan naik 0,2% pada bulan Juni, memberikan kenaikan moderat sebesar 0,1% pada kuartal kedua. Tingkat pengangguran diperkirakan akan bertahan di 4,7%, tertinggi sejak Juli 2021, sementara pertumbuhan upah diperkirakan melambat menjadi 4,7%, level terendah dalam sembilan bulan.
Eurozone
- Rilis ekonomi penting dikawasan Euro seperti estimasi PDB Q2 dan data produksi industri Zona Euro kemungkinan turun pada bulan Juni setelah rebound di bulan Mei.
- Di Jerman terdapat rilis indeks sentimen ekonomi ZEW Jerman yang diperkirakan akan turun tajam dari level tertingginya sejak Februari 2022, sementara harga grosir diperkirakan akan naik untuk bulan kedua.
Pasar Asia Pasifik
Fokus utama di kawasan Asia Pasifik minggu depan adalah rilis laporan ekonomi yang cukup penting .
- Di Tiongkok, akan dirilis data pertumbuhan produksi industri yang diproyeksikan melambat menjadi 5,8% dari 6,8%, sementara penjualan ritel dan investasi aset tetap kemungkinan akan tetap stabil di angka masing-masing 4,8% dan 2,8%. Data pinjaman juga diperkirakan menunjukkan perlambatan pinjaman baru.
- Di Jepang, akan dirilis data PDB awal untuk triwulan II yang diperkirakan menunjukkan ekspansi 0,1% secara kuartalan, sedikit membaik dari pembacaan yang datar di triwulan I. Rilis penting lainnya ada juga data survei Reuters Tankan, indeks harga produsen, dan pesanan peralatan mesin.
- Di Australia, Bank Sentral Australia akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya, dengan perkiraan memangkas suku bunga sebesar 25bps menjadi 3,6% di tengah melemahnya permintaan domestik dan meningkatnya pengangguran. Selain tiu terdapat juga data survei Kepercayaan Bisnis NAB.



