(Vibiznews-Forex) – Posisi yen dalam pair USDJPY bergerak mundur dari penguatan sesi sebelumnya pada perdagangan forex sesi Asia hari Rabu (13/8/2025) dikarenakan meningkatnya perdagangan aset risiko.
Yen Jepang kehilangan kekuatan dikarenakan berkurangnya permintaan safe haven merespon rilis data inflasi AS bulan Juli yang memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan depan.
Sementara itu di Jepang, sentimen di kalangan produsen membaik untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Agustus menyusul perjanjian perdagangan dengan Washington yang menurunkan tarif AS untuk mobil dan barang-barang lainnya menjadi 15% dengan imbalan paket investasi Jepang senilai $550 miliar.
Sementara itu, pertumbuhan harga produsen melambat ke level terendah dalam 11 bulan di bulan Juli, menggarisbawahi tekanan pada perusahaan lokal akibat tarif AS yang lebih tinggi.
Di sisi kebijakan moneter, anggota dewan Bank of Japan masih terpecah mengenai waktu dan laju kenaikan suku bunga di masa mendatang. Beberapa pejabat lebih memilih untuk mempertahankan kebijakan akomodatif untuk saat ini, dengan alasan ketidakpastian apakah proyeksi ekonomi bank akan terwujud.
Secara teknikal pair USDJPY melaju mendekati resisten kuat, namun menurut analyst Vibiz Research Center pair berpotensi terkoreksi.
Pair kini berada di posisi 148,14 yang sedang naik menuju posisi R1 di 148,35 dan jika tembus lanjut menuju ke resisten selanjutnya di 148.90 – 149.65.
Namun jika pair gagal tembus 148,20 akan memantul turun ke posisi terendah di 147,69 dan jika tembus lanjut ke S1.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 149.30 | 148.90 | 148.35 | 147.97 | 147.42 | 147.03 | 146.49 |



