(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Selasa terpicu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,51% pada 1.1674.
Euro naik terpicu pelemahan dolar AS.
Namun, sentimen terhadap Euro tetap berhati-hati karena dampak negatif tarif AS terhadap ekonomi Eropa.
Kenaikan Euro juga dibatasi rendahnya ekspektasi pasar terhadap kemajuan signifikan pada pertemuan puncak Trump-Putin di Alaska pada hari Jumat terkait perang Rusia-Ukraina.
Swap memperkirakan peluang 5% penurunan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 11 September.
Sore nanti akan dirilis data inflasi Jerman Final bulan Juli.
Sore dan malam nanti akan ada pernyataan pejabat Fed Barkin dan Goolsbee.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak naik jika dolar AS melemah. Juga jika data inflasi Jerman Final Juli terealisir naik, akan menguatkan Euro. Demikian juga jika pernyataan pejabat Fed mendukung pemangkasan suku bunga Fed dan menekan dolar AS, akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1714-1.1755. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1616-1.1559.



