(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS pada hari Rabu berakhir turun seiring meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,26% pada 97,78.
Dolar AS juga melemah akibat selisih suku bunga dolar yang lebih lemah, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun -5 basis poin.
Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan pada hari Rabu bahwa suku bunga “terlalu ketat” dan bahwa suku bunga “mungkin seharusnya 150, 175 basis poin lebih rendah.” Ia menambahkan, “Ada peluang yang sangat besar untuk penurunan sebesar 50 basis poin. Kita bisa melakukan serangkaian penurunan suku bunga di sini, dimulai dengan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September.”
Pasar mulai mempertimbangkan peluang penurunan suku bunga -50 basis poin pada bulan September, berdasarkan laporan IHK hari Senin yang sebagian besar tidak terlalu menggembirakan dan fakta bahwa pasar tenaga kerja AS sedang melambat, dengan rata-rata pertumbuhan penggajian bulanan pada Mei-Juli hanya +35.000.
Secara tahunan, IHK utama bulan Juli pada hari Selasa sebesar +2,7% y/y sedikit lebih lemah dari perkiraan, tetapi IHK inti sebesar +3,1% y/y sedikit lebih kuat dari perkiraan.
Pasar berjangka dana federal pada hari Rabu meningkatkan peluang menjadi 100% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada bulan September dan sedikit peluang 7% untuk penurunan suku bunga -50 bp.
Ekspektasi tersebut lebih dovish dibandingkan peluang 96% untuk suku bunga -25 bp yang terlihat pada hari Selasa dan peluang 40% yang terlihat sebelum laporan penggajian bulan Juli dirilis pada 1 Agustus.
Pasar menantikan pertemuan puncak Trump-Putin di Alaska pada hari Jumat ini untuk melihat kemajuan dalam mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Komentar terbaru dari Presiden Ukraina Zelenskiy meredam harapan akan berakhirnya perang dengan cepat ketika ia menolak pembicaraan tentang Ukraina yang menyerahkan wilayahnya kepada Rusia.
Harga berjangka dana federal mendiskontokan peluang penurunan suku bunga -25 bp sebesar 100% pada pertemuan FOMC 16-17 September dan sebesar 73% untuk penurunan suku bunga -25 bp kedua pada pertemuan berikutnya pada 28-29 Oktober.
Malam nanti akan dirilis data initial Jobless Claim AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Juga akan dirilis data PPI dan Core PPI bulan Juli yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS masih terbebani peningkatan probabilitas penurunan suku bunga AS. Jika data jobless claim terealisir meningkat, dapat menekan indeks dolar AS. Namun jika data PPI Juli AS terealisir naik, akan mendukung dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 97,56-97,33. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 98,07-98,35.
