(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik tipis pada hari Rabu setelah dolar AS melemah.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup naik 0,03% pada 1.1650.
Dolar AS melemah ketika Presiden AS Trump mengatakan Gubernur Fed Lisa Cook “harus mengundurkan diri” sekarang karena tuduhan penipuan hipotek.
Euro awalnya melemah pada hari Rabu setelah komentar dari Presiden ECB Lagarde, yang mengatakan ekonomi Zona Euro kemungkinan akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat pada kuartal ini, dengan pertanyaan seputar perdagangan global yang masih tersisa meskipun kesepakatan perdagangan baru-baru ini dengan AS mengurangi ketidakpastian.
Presiden Trump mendorong pertemuan puncak antara Presiden Putin dan Zelenskiy segera, dan para pemimpin Eropa sedang membahas rencana untuk mengirim pasukan Inggris dan Prancis ke Ukraina sebagai bagian dari perjanjian damai. Hasilnya dapat memiliki implikasi makroekonomi terkait tarif dan harga minyak, dan tentu saja dapat berdampak signifikan terhadap keamanan Eropa.
Swap memperkirakan peluang 8% penurunan suku bunga sebesar -25 basis poin oleh ECB pada pertemuan kebijakan 11 September.
Sore nanti akan dirilis data HCOB Manufacturing, Services dan Composite PMI Flash Agustus dari Zona Euro dan Jerman yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika menguat, akan menekan Euro, dan sebaliknya. Juga akan mencermati perkembangan perundingan penyelesaian konflik Rusia-Ukraina. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1624-1.1597. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1675-1.1699.
