(Vibiznews-Forex) – Posisi yen dalam pair USDJPY melemah di posisi terendah 3 pekan pada perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (22/8/2025) merespon rilis data inflasi Jepang.
Data inflasi inti naik 3,1% year-on-year pada Juli 2025, sedikit menurun dari 3,3% pada Juni tetapi melampaui ekspektasi pasar sebesar 3%. Data tersebut tetap jauh di atas target Bank of Japan sebesar 2%, memperkuat ekspektasi akan adanya pergeseran kebijakan.
Sebelumnya data inflasi inti diperkirakan akan tetap di atas 3% untuk jangka waktu yang panjang, memperkuat taruhan bahwa BOJ dapat menaikkan suku bunga paling cepat Oktober.
Pada pertemuannya di bulan Juli, bank sentral Jepang menaikkan prospek inflasinya dan mengisyaratkan keterbukaan untuk kenaikan pada akhir tahun.
Namun, Gubernur Kazuo Ueda tetap berhati-hati, menekankan bahwa inflasi dasar belum mencapai target 2%.
Dari sisi dolar AS, yen menghadapi tekanan yang lebih kuat karena pasar bersiap untuk pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole, di mana ia mungkin menolak ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Secara teknikal pair USDJPY sedang terkoreksi setelah menembus resisten kuat, dan menurut analyst Vibiz Research Center pair berpotensi menguat moderat.
Pair kini berada di posisi 148,65 yang sedang turun ke posisi terendah di 148,25 dan jika tembus lanjut ke S1 setelah melewati pivot.
Namun jika pair gagal tembus 148,25 akan naik kembali menuju posisi 148,76 dan jika tembus lanjut menuju ke resisten selanjutnya di 148.90 – 149.90.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 149.94 | 149.17 | 148.76 | 147.98 | 147.58 | 146.80 | 146.42 |



