Euro Selasa Sesi Asia Bergerak Naik Setelah Dolar AS Melemah

249

(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro bergerak naik pada hari Selasa terdorong pelemahan dolar AS.

Pasangan mata uang EUR/USD bergerak naik 0,10% pada 1.161930.

Euro naik setelah dolar AS melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pemecatan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook atas pelanggaran permintaan hipotek.

Analis memperkirakan pemecatan Cook dapat meningkatkan kemungkinan pemotongan suku bunga lebih awal, karena Trump telah berulang kali menekan bank sentral untuk menurunkan suku bunga Fed.

Pasar sekarang memperkirakan probabilitas 83% bahwa Fed akan memberikan pemotongan suku bunga 25 basis poin pada bulan September.

Pasar juga akan mencermati upaya perundingan unruk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Upaya diplomatik untuk mengakhiri perang di Ukraina masih sulit dicapai, dimana AS berusaha menengahi kesepakatan damai antara kedua negara. Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov mengatakan tidak ada pertemuan yang direncanakan antara para pemimpin Rusia dan Ukraina. Hasilnya dapat memiliki implikasi makroekonomi terkait tarif dan harga minyak, dan konsekuensi yang signifikan bagi keamanan Eropa.

Malam nanti akan dirilis data Durable Goods Orders Juli AS yang diindikasikan tetap negatif.
Juga akan dirilis data CB Consumer Confidence AS Agustus yang diindikasikan menurun.
Juga akan dirilis data House Price Index AS Juni yang diindikasikan stagnan.
Akan ada juga pernyataan dari pejabat Fed Barkin.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, jika lanjut melemah, akan menguatkan Euro. Juga jika malam nanti data ekonomi AS terealisir turun dan pernyataan pejabat Fed bersifat dovish untuk kebijakan suku bunga dan menekan dolar AS, akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1572-1.1526. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1696-1.1774.