(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD rebound dari posisi terendah 3 pekan lebih pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (3/9/2025) di tengah menurunnya kekuatan dolar AS.
Poundsterling menguat seiring melemahnya dolar AS setelah sebelumnya terpukul oleh aksi jual tajam obligasi pemerintah Inggris hingga memicu imbal hasil obligasi Inggris 30 tahun melonjak mendekati 5,72%, level tertinggi yang terlihat sejak 1998.
Melonjaknya imbal hasil obligasi menunjukkan bahwa investor memperkirakan pemerintah tidak akan bersedia mengatasi masalah defisit fiskal yang menumpuk.
Pemerintah Inggris kemungkinan akan mengumumkan pemotongan belanja atau menaikkan pajak, atau keduanya, untuk mengimbangi dampak belanja kesejahteraan yang diumumkan pada bulan Juli lalu.
Secara teknikal, pair berusaha naik masuki posisi resisten setelah meluncur mendekati support kuat.
Kini pair berada di posisi 1.3412 yang berusaha naik ke pivot dan jika tembus akan lanjut naik ke posisi resisten di kisaran 1.3510 – 1.3720.
Namun jika tidak berhasil menembus 1.3430 akan meluncur ke posisi terendah di 1.3344 dan jika tembus akan meluncur terus ke support kuatnya di 1.3302 – 1.3090.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 1,3718 | 1,3634 | 1,3510 | 1.3425 | 1.3302 | 1.3215 | 1.3092 |



