Bursa Saham Asia Jumat Bergerak Naik Mengikuti Lonjakan Bursa Wall Street

281
asian

(Vibiznews – Index) Bursa saham Asia bergerak naik pada hari Jumat, dengan saham teknologi dan produsen chip memimpin penguatan, mengikuti kenaikan bursa Wall Street yang mencetak rekor tertinggi terdukung ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve minggu depan.

Bursa Hong Kong dan Korea Selatan menjadi yang berkinerja terbaik, sementara Indeks Nikkei 225 Jepang mencapai rekor tertinggi baru.

Ketiga indeks saham acuan AS di bursa Wall Street ditutup pada rekor tertinggi pada hari Kamis, didorong oleh kinerja sektor teknologi yang kuat di tengah optimisme AI yang kembali muncul.

Investor bereaksi positif terhadap serangkaian data ekonomi AS yang beragam, yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang.

Indeks KOSPI Korea Selatan melonjak 1,3%, didorong oleh kenaikan saham SK Hynix Inc, yang melonjak hampir 6% ke rekor tertinggi setelah mengumumkan penyelesaian memori bandwidth tinggi generasi berikutnya, HBM4, dan persiapan untuk produksi massal.

Chip memori ini, yang ditujukan untuk aplikasi kecerdasan buatan, menawarkan bandwidth dua kali lipat dan efisiensi daya lebih dari 40% lebih baik dibandingkan pendahulunya.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,6%, dengan sub-indeks Hang Seng TECH melonjak hampir 2,5%.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik lebih dari 1% menjadi 44.888 poin, mencapai rekor tertinggi baru, meskipun terdapat ketidakpastian politik setelah pengunduran diri Perdana Menteri Shigeru Ishiba.

Indeks TOPIX Jepang yang lebih luas naik 0,7%, juga mencapai rekor tertinggi baru di 3.171,77 poin.

Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS naik 0,4% secara bulanan di bulan Agustus, sedikit di atas ekspektasi, sementara klaim pengangguran mingguan melonjak menjadi 263.000, menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja.

Sinyal yang beragam tersebut tidak banyak mengubah ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan 16-17 September.

Para pedagang di pasar berjangka memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin hampir pasti, dengan peluang tipis untuk penurunan setengah poin yang lebih besar.

Indeks Shanghai Composite Tiongkok daratan naik tipis 0,2%, sementara Shanghai Shenzhen CSI 300 sebagian besar stabil. Kedua indeks mengalami kenaikan tajam di sesi sebelumnya.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,7%, sementara indeks Straits Times Singapura turun tipis 0,3%.

Indeks Nifty 50 India melemah 0,2% pada pembukaan perdagangan hari Jumat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Asia akan bergerak naik terdukung kenaikan bursa Wall Street yang mencapai rekor tertinggi.