(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Kamis setelah ECB mempertahankan suku bunga, seperti yang diperkirakan, dan menaikkan proyeksi PDB Zona Euro 2025.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup menguat 0,35% pada 1.1734.
Sesuai perkiraan, ECB mempertahankan suku bunga fasilitas simpanannya di angka 2,00% dan mengatakan, “Inflasi saat ini berada di sekitar target jangka menengah 2% dan penilaian Dewan Gubernur terhadap prospek inflasi secara umum tidak berubah.”
ECB menaikkan estimasi PDB Zona Euro 2025 menjadi +1,2% dari proyeksi bulan Juni sebesar +0,9% dan mempertahankan estimasi inflasi Zona Euro 2025 non-pangan dan energi di angka 2,4%.
Kenaikan Euro juga terdukung komentar hawkish dari Presiden ECB Lagarde, yang mengatakan bahwa ECB kini melihat risiko pertumbuhan di Zona Euro lebih seimbang dan proses disinflasi telah berakhir, menandakan bahwa ECB telah selesai memangkas suku bunga.
Namun kenaikan Euro dibatasi dengan meningkatnya risiko geopolitik di Eropa setelah Polandia pada hari Rabu menembak jatuh drone yang melintasi wilayahnya selama serangan udara terbaru Rusia di Ukraina, menyebutnya sebagai “tindakan agresi.”
Swap memperkirakan peluang 3% penurunan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 30 Oktober.
Siang nanti akan dirilis data inflasi Agustus Jerman, yang secara bulanan diindikasikan menurun, namun secara tahunan diindikasikan meningkat.
Dari AS, malam nanti akan dirilis data Michigan Consumer Sentiment September AS yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika menguat, akan menekan Euro. Ketegangan geopolitik di Eropa juga dapat membebani Euro. Jika malam nanti data Michigan Consumer Sentiment September AS terealisir menurun dan melemahkan dolar AS, akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1683-1.1631. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1766-1.1797.
