(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Selasa terbantu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,90% pada 1.1866, mencapai level tertinggi dalam 4 tahun terbantu pelemahan dolar AS.
Kenaikan Euro juga didukung pandangan pasar bahwa ECB sebagian besar telah menyelesaikan siklus pemangkasan suku bunganya, sementara The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sekitar tiga kali pada akhir tahun ini.
Euro juga menguat setelah komentar hawkish dari anggota Dewan Gubernur ECB, Simkus, yang mengatakan bahwa ECB hampir mengakhiri siklus pemangkasan suku bunganya.
Anggota Dewan Gubernur ECB, Simkus, mengatakan, “Jelas bahwa inflasi di Zona Euro saat ini berada pada level target, dan jika kita melihat jangka menengah, inflasi masih berkisar di sekitar 2% atau sangat dekat dengannya. Mengingat tren ini, rangkaian pemotongan suku bunga oleh ECB sudah sangat dekat dengan akhirnya.”
Berita ekonomi Zona Euro hari Selasa beragam untuk euro, dengan biaya tenaga kerja Zona Euro di Q2 meningkat dari Q1 dan ekspektasi survei ZEW Jerman bulan September terhadap pertumbuhan ekonomi secara tak terduga meningkat. Namun, produksi industri Zona Euro di bulan Juli naik lebih rendah dari yang diperkirakan.
Produksi industri Zona Euro di bulan Juli naik +0,3% m/m, lebih lemah dari ekspektasi +0,4% m/m, tetapi bulan Juni direvisi naik menjadi -0,6% m/m dari -1,3% m/m.
Biaya tenaga kerja Zona Euro di Q2 meningkat menjadi +3,6% y/y dari +3,4% y/y di Q1.
Ekspektasi pertumbuhan ekonomi dari survei ZEW Jerman September secara tak terduga naik 2,6 menjadi 37,3, lebih kuat daripada ekspektasi penurunan menjadi 25,0.
Swap memperkirakan peluang 2% dari pemotongan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 30 Oktober.
Sore ini akan dirilis data inflasi Agustus Zona Euro yang diindikasikan meningkat.
Dari AS, dinihari nanti akan dirilis keputusan suku bunga The Fed yang diperkirakan secara luas akan terjadi pemangkasan suku bunga 25 bp.
Pasar juga akan mencermati pernyataan dari ketua Fed untuk proyeksi ekonomi dan inflasi AS dan arah kebijakan suku bunga selanjutnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak naik jika dolar AS melemah. Juga jika sore nanti data inflasi Agustus Zone Euro terealisir naik, akan menguatkan Euro. Demikian juga jika The Fed terealisir memangkas suku bunga dan menekan dolar AS, maka akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1911-1.1955. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1791-1.1715.



