(Vibiznews – Index) – Terjadi aksi ambil untung investor pada perdagangan bursa saham Wall Street yang berakhir Rabu dinihari (17/9/2025) setelah awal sesi sempat mencapai rekor tertinggi terbaru.
Semua indeks utama ditutup dalam zona merah dengan Dow Jones turun 0,3% menjadi 45.757,90, Nasdaq melemah 0,1% menjadi 22.333,96, dan S&P 500 melemah 0,1% menjadi 6.606,76.
Tekanan jual saham di Wall Street terjadi jelang dimulainya pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve selama dua hari. Meskipun The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, investor akan mencermati pernyataan untuk mendapatkan petunjuk tentang prospek suku bunga.
Sentimen perdagangan di Wall Street menghiraukan rilis data penjualan ritel Amerika Serikat yang naik jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan pada bulan Agustus.
Lihat: Penjualan Ritel AS Agustus Naik Melebihi Perkiraan
Secara sektoral, saham emas memimpin penurunan yang signifikan, dengan NYSE Arca Gold Bugs Index merosot sebesar 2,3% meskipun harga logam mulia sedang naik.
Pelemahan yang cukup besar juga terjadi pada saham utilitas dengan Dow Jones Utility Average anjlok 1,6%.
Namun pergerakan sebaliknya terlihat pada saham energi yang bergerak naik tajam seiring dengan harga minyak mentah hingga mendorong NYSE Arca Oil dan Philadelphia Oil Service Index naik sebesar 2,2 %.



