(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir rebound pada hari Rabu, pulih dari level terendah dalam 3,5 tahun, terpicu komentar hawkish ketua Fed.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,41% pada 97,01.
Pada awalnya Dolar AS melemah setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dan mengisyaratkan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin lagi pada akhir tahun.
Namun dolar AS berbalik menguat setelah komentar hawkish dari Ketua Fed Powell, yang mengatakan bahwa harga barang yang lebih tinggi mendorong inflasi dan bahwa The Fed memperkirakan inflasi akan terus berlanjut hingga tahun depan, yang dapat membatasi seberapa besar Fed dapat memangkas suku bunga.
Seperti yang diperkirakan secara luas, The Fed memberikan suara 11-1 untuk memangkas kisaran target dana federal sebesar 25 bp menjadi 4,00%-4,25% dari 4,25%-4,50% dan menyatakan, “risiko penurunan terhadap lapangan kerja telah meningkat, tetapi inflasi telah meningkat dan tetap agak tinggi.”
The Fed meningkatkan estimasi PDB AS tahun 2025 menjadi +1,6% dari +1,4% pada bulan Juni, dan mempertahankan estimasi inflasi inti PCE tahun 2025 tidak berubah dari bulan Juni di +3,1%, yang jauh di atas target inflasi The Fed sebesar 2%.
Ketua The Fed Powell mengatakan angka lapangan kerja yang direvisi menunjukkan pasar tenaga kerja tidak lagi solid, dan langkah The Fed untuk memangkas suku bunga ke posisi yang lebih netral mungkin akan bermanfaat bagi pasar tenaga kerja. Namun, ia menambahkan, “Kami mulai melihat” kenaikan harga barang berdampak pada inflasi, dan “kami memperkirakan inflasi akan terus meningkat” bahkan hingga tahun depan.
Setelah pemangkasan suku bunga sebesar -25 bp pada hari Rabu, pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 90% pada pertemuan FOMC berikutnya pada 28-29 Oktober.
Malam nanti akan dirilis data Jobless Claim minggu lalu AS yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak naik dengan komentar hawkish ketua The Fed yang menyatakan inflasi diperkirakan akan meningkat sehingga dapat membatasi pemangkasa suku bunga. Namun jika malam nanti data Jobless Claim minggu lalu AS terealisir meningkat, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 97,32-97,62. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 96,46-95,90.



