(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS turun dari level tertinggi 1 minggu dan ditutup melemah pada hari Senin tertekan prospek kebijakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin lagi tahun ini.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,35% pada 97,30.
Pasar saat ini memperkirakan peluang 90% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya pada 28-29 Oktober.
Namun pelamahan dolar AS dibatasi komentar hawkish dari Presiden The Fed St. Louis, Alberto Musalem, Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, dan Presiden The Fed Cleveland, Beth Hammack, yang mengatakan mereka melihat ruang terbatas untuk pemangkasan suku bunga The Fed lebih lanjut.
Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, mengatakan ia melihat ruang terbatas untuk pemangkasan suku bunga Fed tambahan di tengah inflasi yang tinggi dan yakin suku bunga saat ini “antara agak restriktif dan netral.”
Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan ia melihat “sedikit alasan” bagi Fed untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, karena ia khawatir dengan inflasi yang tinggi dan tidak melihat inflasi kembali ke 2% hingga tahun 2028.
Presiden Fed Cleveland, Beth Hammack, mengatakan, “Saya pikir kita harus sangat berhati-hati dalam mencabut pembatasan kebijakan moneter” untuk menghindari ekonomi yang terlalu panas.
Malam nanti akan ada pidato dari Ketua Fed Jerome Powell dan pejabat Fed lainnya seperti Bowman dan Bostic.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks dolar AS dapat bergerak turun dengan prospek pemangkasan suku bunga Fed akhir tahun ini. Juga jika malam nanti pernyataan ketua Fed Powell dan pejabat Fed mendukung pamangkasan suku bunga, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 97,12-96,94. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 97,65-98,00.



