(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Senin terdukung pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir menguat 0,49% pada 1.1804.
Kenaikan Euro didukung pelemahan dolar AS.
Penguatan Euro juga didukung laporan kepercayaan konsumen Zona Euro bulan September yang lebih baik dari perkiraan pada hari Senin.
Indeks kepercayaan konsumen Zona Euro bulan September naik 0,6 menjadi -14,9, lebih kuat dari ekspektasi -15,0.
Dukungan lainnya datang dari Fitch Ratings yang pada Jumat lalu untuk menaikkan peringkat kredit negara Italia satu tingkat berdampak positif bagi Euro.
Fitch Ratings Jumat lalu menaikkan peringkat utang negara Italia menjadi BBB+ dari BBB dengan prospek stabil, dengan alasan “meningkatnya kepercayaan terhadap lintasan fiskal Italia.”
Euro menguat ke level tertingginya pada Senin sore ketika anggota Dewan Gubernur ECB dan Presiden Bundesbank, Nagel, mengatakan ia “tidak khawatir” tentang valuasi Euro.
Euro juga mendapat dukungan dari divergensi bank sentral, karena pasar memandang ECB sebagian besar telah menyelesaikan siklus penurunan suku bunganya, sementara The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sekitar dua kali lagi pada akhir tahun ini.
Swap memperkirakan peluang 2% penurunan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 30 Oktober.
Sore nanti akan dirilis data HCOB Manufacturing, Services dan Composite PMI September Zona Euro dan Jerman yang diindikasikan stabil dan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak naik jika pelemahan dolar AS berlanjut. Juga jika data HCOB Manufacturing, Services dan Composite PMI September Zona Euro dan Jerman terealisir stabil dan meningkat, akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1830-1.1856. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1752-1.1700.



