(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika Serikat kembali mendapatkan tekanan dari anjloknya saham-saham perusahaan AI pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari (25/9/2025).
Indeks utama Wall Street ditutup semakin jauh dari posisi rekor dengan Dow Jones turun 0,4% ke level 46.121,28, Nasdaq turun 0,3% ke level 22.497,86, dan S&P 500 turun 0,3% ke level 6.637,97.
Penurunan harga saham berkelanjutan di Wall Street terjadi dipicu oleh ketidakpastian tentang prospek jangka pendek untuk saham perusahaan AI dan juga komentar Ketua Federal Reserve, Jerome Powell dalam sebuah acara di Rhode Island.
Saham perusahaan AI terkemuka dan pemimpin pasar, Nvidia merosot 0,9% setelah anjlok 2,8% sebelumnya. Selain Nvidia, ada juga yang merosot seperti saham Oracle anjlok 1,7%.
Sentimen pasar juga terbebani oleh kekhawatiran tentang valuasi setelah komentar dari Jerome Powell yang menilai harga saham mungkin terlalu tinggi. Komentar Powell juga memberikan ketidakpastian tentang prospek suku bunga, karena inflasi yang cenderung naik dan risiko terhadap ketenagakerjaan cenderung turun menjadi batasan bagi prospek selanjutnya.
Secara sekoral, saham perangkat keras komputer memimpin pelemahan dengan NYSE Arca Computer Hardware Index anjlok 2,3%.
Pelemahan signifikan lainnya juga terjadi pada saham emas dengan NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok 2,2%.
Demikian saham maskapai penerbangan juga tertekan dengan menyeret NYSE Arca Airline Index turun 1,6%.
Namun pergerakan sebaliknya terlihat pada saham energi yang menguat di tengah lonjakan harga minyak mentah yang berkelanjutan.



