(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun pada hari Rabu terbebani pnguatan dolar AS dan pelemahan data iklim bisnis Jerman.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup turun 0,65% pada 1.1738.
Penguatan dolar AS pada hari Rabu membebani Euro.
Pelemahan Euro juga terjadi setelah data survei iklim bisnis IFO Jerman bulan September secara tak terduga turun ke level terendah dalam 4 bulan.
Survei iklim bisnis IFO Jerman bulan September secara tak terduga turun -1,2 ke level terendah dalam 4 bulan di 87,7, dibandingkan ekspektasi kenaikan ke 89,4.
Namun pelemahan Euro dibatasi dari divergensi bank sentral, karena pasar memandang ECB sebagian besar telah menyelesaikan siklus pemangkasan suku bunganya, sementara The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sekitar dua kali lagi pada akhir tahun ini.
Anggota Dewan Eksekutif ECB, Cipollone, mengatakan bahwa “risiko inflasi di Zona Euro sangat seimbang” dan ia tidak melihat adanya ancaman besar terhadap inflasi di kedua arah, dengan suku bunga saat ini berada pada posisi yang baik.
Swap memperkirakan peluang 1% penurunan suku bunga sebesar -25 basis poin oleh ECB pada pertemuan kebijakan 30 Oktober.
Siang nanti akan dirilis data GfK Consumer Confidence Oktober Jerman yang diindikasikan tetap negatif.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika lanjut menguat, akan menekan Euro. Juga jika siang nanti data GfK Consumer Confidence Oktober Jerman terealisir turun dan negaif, akan menekan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1704-1.1671. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1795-1.1853.



