(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS bergerak naik ke level tertinggi dalam 3 minggu dan berakhir naik pada hari Kamis terdukung penguatan data ekonomi dan tenaga kerja AS.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,62% pada 98,44.
Penguatan dolar AS terdukung PDB AS Q2 tumbuh lebih tinggi dari perkiraan, klaim pengangguran mingguan secara tak terduga turun ke level terendah dalam 2 bulan, dan pesanan baru barang modal inti (kecuali pertahanan dan pesawat) bulan Agustus naik lebih tinggi dari perkiraan.
PDB AS Q2 direvisi naik menjadi +3,8% (q/q tahunan), lebih kuat dari ekspektasi tidak ada perubahan di +3,3%. Konsumsi pribadi Q2 direvisi naik menjadi +2,5%, lebih kuat dari ekspektasi +1,7%. Indeks harga PCE inti Q2 secara tak terduga direvisi naik menjadi +2,6%, lebih kuat dari ekspektasi tidak ada perubahan di angka +2,5%.
Klaim pengangguran awal mingguan AS secara tak terduga turun sebesar -14.000 ke level terendah 2 bulan di angka 218.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi kenaikan menjadi 233.000.
Pesanan baru barang modal inti AS (kecuali pertahanan dan pesawat) bulan Agustus, proksi untuk belanja modal, naik +0,6% m/m, lebih kuat dari ekspektasi tidak ada perubahan.
Selain itu, melemahnya pasar saham pada hari Kamis mendorong permintaan likuiditas terhadap dolar.
Kenaikan dolar AS berlanjut setelah komentar hawkish dari Presiden The Fed Kansas City, Jeff Schmid, yang mengisyaratkan bahwa The Fed mungkin tidak perlu menurunkan suku bunga lagi dalam waktu dekat, dengan alasan perlunya terus menurunkan inflasi.
Presiden Fed Kansas City, Jeff Schmid, mengisyaratkan bahwa Fed mungkin tidak perlu menurunkan suku bunga lagi dalam waktu dekat dan mengatakan bahwa sikap kebijakan Fed saat ini “sedikit restriktif, yang menurut saya merupakan posisi yang tepat karena inflasi masih terlalu tinggi sementara pasar tenaga kerja, meskipun mendingin, sebagian besar masih seimbang.”
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar -25 bp sebesar 86% pada pertemuan FOMC berikutnya pada 28-29 Oktober.
Malam nanti akan dirilis data Core PCE Price Index Agustus, Personal Income Agustus, Personal Spending Agustus, Michigan Consumer Sentiment Final September, yang semuanya diindikasikan menurun, kecuali Personal Spending Agustus yang diindikasikan tetap.
Malam nanti juga akan ada pernyataan dari pejabat Fed Hammack, Barkin, Bowman dan Musalem.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks dolar AS dapat bergerak naik dengan dukungan penguatan data PDB Q2 AS dan data tenaga kerja, serta pernyataan hawkish pejabat Fed. Namun jika malam nanti data data Core PCE Price Index Agustus, Personal Income Agustus, Michigan Consumer Sentiment Final September, terealisir menurun, akan menekan dolar AS. Akan tetapi jika pernyataan pejabat Fed hawkish untuk tidak mendukung pemangkasan suku bunga, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 98,78-98,13. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 97,91-97,39.



