(Vibiznews – Index) – Pelemahan harga saham di bursa Wall Street terus berlanjut pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (26/9/2025) sekalipun data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dilaporkan sangat optimis.
Semua indeks utama Wall Street berakhir negatif masuki hari ketiga berturut hingga turun ke kisaran terendah sepekan lebih. Nasdaq turun 0,5% menjadi 22.384,70, S&P 500 turun 0,5% menjadi 6.604,72, dan Dow Jones melemah 0,4% menjadi 45.947,32.
Sentimen yang melemahkan perdagangan saham Wall Street yaitu meredanya spekulasi penurunan suku bunga Fed berikutnya merespon rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal kedua tahun 2025 yang jauh lebih kuat dari perkiraan sebelumnya pada kuartal kedua.
Lihat: Pertumbuhan Ekonomi AS Q2-2025 Melonjak Tinggi 3,8%; Terdukung Lonjakan Belanja Konsumen
Pelemahan juga di picu oleh semakin anjloknya saham-saham perusahaan AI yang memicu kekhawatiran yang berkelanjutan tentang prospek jangka pendek perdagangan AI. Salah satunya saham Oracle yang anjlok 5,6%
Sementara itu dilaporkan juga data klaim pengangguran AS pada pekan yang berakhir pada 20 September secara tak terduga menunjukkan penurunan yang berkepanjangan.
Secara sektoral, saham maskapai penerbangan memimpin pelemahan dengan NYSE Arca Airline Index anjlok 2,9%. Disusul oleh saham farmasi dengan NYSE Arca Pharmaceutical Index turun 2%.
Sementara itu saham emas melawan tren penurunan dengan bergerak rebound di tengah kenaikan harga logam mulia.



