(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Senin terdukung pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup naik 0,22% pada 1.1727.
Euro menguat terdukung pelemahan dolar AS.
Demikian juga data ekonomi hari Senin juga mendukung Euro setelah indeks kepercayaan ekonomi Zona Euro bulan September naik lebih dari yang diperkirakan.
Keyakinan ekonomi Zona Euro bulan September secara tak terduga naik +0,2 menjadi 95,5, lebih kuat dari ekspektasi 95,3.
Selain itu, komentar hawkish pada hari Senin dari anggota Dewan Gubernur ECB, Makhlouf, memberikan sentimen bullish bagi euro, karena ia menyatakan bahwa ECB “hampir mencapai titik terendah” dalam siklus pemangkasan suku bunganya.
Euro juga mendapat dukungan dari divergensi bank sentral, karena pasar memandang ECB sebagian besar telah menyelesaikan siklus pemangkasan suku bunganya, sementara The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sekitar dua kali lagi pada akhir tahun ini.
Swap memperkirakan peluang 2% dari pemangkasan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 30 Oktober.
Siang hingga malam nanti akan dirilis data inflasi bulan September Perancis, Italia dan Jerman, yang diindikasikan meningkat.
Sore nanti ada pernyataan dari pejabat ECB Machado, Cipollone, Elderson dan juga dari Presiden ECB Lagarde.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika lanjut melemah, akan menguatkan Euro. Juga akan mencermati data inflasi September Perancis, Italia dan Jerman yang jika terealisir naik, akan menguatkan Euro. Juga jika pernyataan presiden dan pejabat ECB memberikan pernyataan mendukung penghentian pemangkasan suku bunga ECB, akan mendukung Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1754-1.1780. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1702-1.1676.



