(Vibiznews – Economy & Business) Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP terbaru mengungkapkan penurunan signifikan dalam lapangan kerja swasta, sebuah indikator kunci kesehatan ekonomi AS.
Laporan yang didasarkan pada data penggajian dari sekitar 400.000 klien bisnis AS, menunjukkan penurunan aktual sebesar 32.000 lapangan kerja.
Angka ini sangat kontras dengan perkiraan peningkatan sebesar 52.000 lapangan kerja.
Selain lebih rendah dari perkiraan, angka aktual ini juga menunjukkan penurunan dibandingkan dengan angka bulan sebelumnya.
Sektor jasa kehilangan 28 ribu lapangan kerja, sebagian besar di sektor rekreasi/perhotelan (-19 ribu), jasa profesional/bisnis (-13 ribu), kegiatan keuangan (-9 ribu), dan perdagangan/transportasi/utilitas (-7 ribu), yang mengimbangi kenaikan di sektor pendidikan/layanan kesehatan (33 ribu) dan informasi (3 ribu).
Sektor produksi barang kehilangan 3 ribu lapangan kerja karena konstruksi (-5 ribu) dan manufaktur (-2 ribu), sementara sumber daya alam/pertambangan menambah 4 ribu lapangan kerja.
“Meskipun pertumbuhan ekonomi yang kuat terlihat pada kuartal kedua, rilis bulan ini semakin menegaskan apa yang telah kita lihat di pasar tenaga kerja, bahwa para pengusaha AS telah berhati-hati dalam perekrutan,” kata Nela Richardson, kepala ekonom ADP.
Laporan ADP sebelumnya menunjukkan penurunan sebesar 3.000 lapangan kerja. Ini berarti bahwa laporan saat ini tidak hanya gagal memenuhi ekspektasi tetapi juga melanjutkan tren negatif dari bulan sebelumnya.
Laporan ADP dianggap sebagai barometer penting untuk kondisi ekonomi AS. Penurunan lapangan kerja swasta non-pertanian biasanya mengindikasikan perlambatan aktivitas ekonomi dan dapat berdampak negatif pada USD. Sebaliknya, peningkatan lapangan kerja biasanya dipandang sebagai tanda positif, yang menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi dan prospek bullish untuk USD.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP dirilis dua hari sebelum data pemerintah, memberikan indikator awal tentang apa yang mungkin diungkapkan oleh laporan penggajian non-pertanian resmi pemerintah. Oleh karena itu, pasar akan mencermati laporan pemerintah untuk melihat apakah laporan tersebut mengonfirmasi temuan ADP.



