(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Selasa terbantu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,05% pada 1.1734.
Kenaikan Euro terdukung dolar AS yang melemah.
Kenaikan Euro juga terjadi setelah inflasi Jerman bulan September naik lebih dari yang diperkirakan.
IHK September Jerman (diharmonisasikan UE) naik +2,4% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +2,2% y/y dan laju kenaikan terkuat dalam 7 bulan.
Euro juga mendapat dukungan dari divergensi bank sentral, karena pasar memandang ECB sebagian besar telah menyelesaikan siklus penurunan suku bunganya, sementara The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sekitar dua kali lagi pada akhir tahun ini.
Namun penguatan Euro terbatas pada hari Selasa setelah penjualan ritel Jerman bulan Agustus secara tak terduga menurun dan pengangguran Jerman bulan September naik lebih dari yang diperkirakan.
Penjualan ritel Jerman bulan Agustus secara tak terduga turun -0,2% m/m, lebih lemah dari ekspektasi 0,6% m/m.
Perubahan pengangguran September Jerman meningkat sebesar +14.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi +8.000.
Swap memperkirakan peluang 1% penurunan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 30 Oktober.
Sore nanti akan dirilis data Inflasi September Zona Euro yang diindikasikan meningkat, dan data Inflasi Inti September Zona Euro yang diindikasikan tetap.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika lanjut melemah, akan menguatkan Euro. Juga akan mencermati data inflasi September Zona Euro yang jika terealisir naik, akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1760-1.1786. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1710-1.1686.



