(Vibiznews – Forex) – Nilai tukar rupiah di pasar spot sukses mempertahankan penguatan hingga penutupan perdagangan hari ini. Kamis (2/10), rupiah ditutup di level Rp 16.598 per dolar Amerika Serikat (AS).
Hal ini sekaligus melanjutkan tren positif pergerakan rupiah sejak 26 September 2025 atau dalam lima hari beruntun penguatan.
Rupiah menguat 0,22% dibanding penutupan hari sebelumnya ke level Rp 16.635 per dolar AS. Sehingga, rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB masih berada di zona pelemahan yakni di level 97,565 atau terkoreksi 0,14%.
Indeks dolar AS yang terus mengalami pelemahan menjadi faktor utama pada laju penguatan rupiah pada pergerakan hari ini, Kamis (2/10/2025).
Greenback masih menghadapi tekanan seiring dengan terjadinya penutupan pemerintahan AS sejak 1 Oktober 2025 dan belum ada kepastian sampai kapan shutdown ini akan berlangsung.
Kebuntuan politik antara presiden AS Donald Trump dan oposisi Demokrat terkait anggaran fiskal 2026 membuat sentimen pasar kian khawatir akan prospek perekonomian AS kedepannya.
Selain itu, pelaku pasar juga mulai meningkatkan ekspektasi nya bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan pelonggaran kebijakan moneternya dengan memangkas suku bunga nya hingga 50 basis poin sampai akhir tahun ini.
Ekspektasi ini diperkuat oleh laporan terbaru ADP yang menunjukkan adanya pemangkasan tenaga kerja di sektor swasta AS sebesar 30 ribu tenaga kerja, yang menandakan pelemahan pasar tenaga kerja AS yang kian berlanjut.
Dengan pelemahan indeks dolar AS yang terus berlanjut, membuat angin segar bagi penguatan mata uang emerging markets termasuk rupiah.
Perlu diketahui, hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang di Asia menguat. Di mana, dolar Taiwan berada satu level di bawah rupiah setelah ditutup menguat 0,13%.
Selanjutnya ada peso Filipina yang juga sudah ditutup menanjak 0,08%. Disusul, dolar Singapura dan won Korea Selatan yang sama-sama naik 0,04%.
Berikutnya, dolar Hongkong dan ringgit Malaysia yang sama-sama terapresiasi 0,02%. Lalu yuan China terlihat menguat tipis 0,01%.
Sementara itu, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah terkoreksi 0,09%. Diikuti, yen Jepang yang terlihat melemah tipis 0,007% terhadap the greenback pada sore ini.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting



