Kinerja Penjualan Eceran September 2025 Diprakirakan Meningkat

263
Survei Penjualan Eceran September 2025
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Kinerja penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat secara tahunan. Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 5,8% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,5% (yoy).

Peningkatan penjualan eceran tersebut terutama bersumber dari pertumbuhan penjualan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya. Serta Barang Budaya dan Rekreasi.

Secara bulanan, penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan sedikit terkontraksi sebesar 0,3% (mtm) terutama dipengaruhi oleh penurunan pada Subkelompok Sandang.

Pada Agustus 2025, IPR secara tahunan tumbuh sebesar 3,5% (yoy).

Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh peningkatan penjualan Subkelompok Sandang. Secara bulanan, penjualan eceran pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 0,6% (mtm), meningkat dari kontraksi sebesar 4,1% (mtm) pada Juli 2025.

Hal ini seiring dengan terjaganya permintaan pada periode peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia 2025.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga dan enam bulan yang akan datang diprakirakan stabil. Yakni November 2025 dan Februari 2026. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2025 dan Februari 2026 masing-masing sebesar 134,6 dan 169,2. Angka ini relatif stabil dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 134,8 dan 169,3.

Prakiraan Penjualan Ke Depan

Responden memperkirakan penjualan eceran meningkat tiga bulan yang akan datang, yakni November 2025. Namun turun pada enam bulan yang akan datang, yakni Februari 2025.

Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) November 2025 yang tercatat sebesar 146,8.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan dari 143,0 pada periode sebelumnya, didorong oleh persiapan HKBN Natal.

Sementara itu IEP Februari 2026 tercatat sebesar 142,3. Lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 157,5, disebabkan oleh berkurangnya jumlah hari kerja.

Meski demikian IEP tersebut lebih tinggi dari rata-rata IEP Februari dalam 3 tahun terakhir sebesar 127,7. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan pada bulan Ramadan 1447 H yang jatuh pada akhir Februari 2026.

Perkiraan Harga Ke Depan

Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada diprakirakan stabil. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2025 dan Februari 2026 masing-masing sebesar 134,6, dan 169,2 relatif stabil dibandingkan periode sebelumnya sebesar 134,8 dan 169,3.

Analis Vibiz Research Center melihat kinerja penjualan eceran diprakirakan menurun 6 bulan ke depan dan harga barang diperkirakan stabil Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Februari 2026 yang menurun. Dan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) Februari 2026 yang stabil.

Prospek penjualan eceran dalam enam bulan ke depan (Oktober 2025 – April 2026) diperkirakan akan melambat karena melemahnya permintaan konsumen.
Meskipun ada kenaikan moderat pada periode tertentu yang dipengaruhi faktor musiman seperti libur akhir tahun.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi:

• Melemahnya Permintaan:
Ini adalah pemicu utama penurunan prospek penjualan eceran pada periode mendatang.

• Akhir Momentum Musiman:
Setelah periode libur akhir tahun (Oktober-Desember 2025), diperkirakan akan terjadi penurunan ekspektasi penjualan yang lebih besar di awal tahun.

• Faktor Musiman (Dampak Positif):
Periode menjelang dan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun diperkirakan akan mendorong peningkatan penjualan eceran pada Desember 2025.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting
.