(Vibiznews – Economy) – Pasar keuangan global periode perdagangan 6-10 Oktober 2025 akan fokus kepada pemberitaan ancaman Presiden Trump akan kenaikan tarif besar-besaran pada barang-barang Tiongkok serta perkembangan penutupan pemerintah AS.
Sebagai informasi, diberitakan Presiden Trump menuduh Tiongkok memanfaatkan tanah jarang untuk mendominasi pasar global dan mengkritik kontrol ekspor baru Beijing, memicu kekhawatiran atas ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang baru
Kemudian sentimen investor juga akan dipengaruhi laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat seperti Citigroup, Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Wells Fargo, Bank of America, dan Morgan Stanley .
Sementara itu, memasuki minggu ketiga penutupan pemerintah AS, rilis data ekonomi utama seperti tingkat inflasi diperkirakan akan tertunda. Namun masih ada beberapa laporan dari lembaga non-federal seperti produksi industri, indeks pasar perumahan NAHB, survei manufaktur Philadelphia Fed dan New York Fed, serta Indeks Optimisme Usaha Kecil NFIB.
Untuk kawasan lainnya, sentimen mungkin akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi dan perdagangan Tiongkok, data inflasi dan produksi industri zona Euro, indeks sentimen ZEW Jerman, data pasar tenaga kerja dan PDB Inggris.
Untuk permasalahan politik, perkembangan politik di Jepang akan tetap menjadi fokus.
Kemudian IMF akan menerbitkan menerbitkan prospek ekonomi dunia dalam World Economic Outlook.
Pasar Amerika Serikat
- Memasuki minggu ketiga penutupan pemerintah AS, rilis data ekonomi utama kemungkinan akan tertunda seperti laporan IHK, PPI, penjualan ritel, pembangunan perumahan, izin bangunan, serta harga impor dan ekspor.
- Namun pasar masih akan menerima beberapa laporan seperti produksi industri, indeks pasar perumahan NAHB, survei manufaktur Philadelphia Fed dan New York Fed, dan Indeks Optimisme Usaha Kecil NFIB.
- Dari bursa saham global, musim laporan keuangan perusahaan besar akan dimulai seperti Citigroup, Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Wells Fargo, Bank of America, dan Morgan Stanley
- Beberapa pejabat Federal Reserve juga dijadwalkan untuk berbicara selama minggu ini, termasuk Jerome Powell yang akan berpidato pada Pertemuan Tahunan National Association for Business Economics (NABE).
- Pasar obligasi AS akan tutup pada hari Senin untuk memperingati Hari Columbus, sementara pasar saham akan tetap buka.
Pasar Eropa
Inggris
- Pekan ini kalender ekonomi penting cukup padat seperti laporan pasar tenaga kerja dan PDB.
- Tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di 4,7%, level tertinggi sejak Agustus 2021, sementara total rata-rata pendapatan mingguan, termasuk bonus, diperkirakan akan tetap tidak berubah di 4,7%.
- PDB diproyeksikan tumbuh 0,2% secara bulanan pada bulan Agustus setelah stagnan di bulan Juli, didukung oleh rebound dalam output industri dan manufaktur..
Eurozone
- Perhatian akan tertuju pada data produksi industri zona Euro untuk bulan Agustus yang diperkirakan akan berkontraksi setelah sedikit pulih di bulan Juli. Kemudian lanjut data inflasi final untuk bulan Oktober.
- Di Jerman, Indikator Sentimen Ekonomi ZEW yang juga jadi perhatian diperkirakan naik menjadi 39,5 pada bulan Oktober, merupakan level tertinggi dalam tiga bulan tetapi masih jauh di bawah 52,7 di bulan Juli, mencerminkan optimisme yang berhati-hati.
Pasar Asia Pasifik
Pekan ini fokus pada laporan ekonomi dari Tiongkok ;
- Di Tiongkok, data ekspor dan impor diperkirakan mengalami akselerasi pada bulan September, masing-masing naik 6% dan 1,5%, mendorong surplus perdagangan sedikit lebih tinggi menjadi sekitar $99 miliar. Sementara itu, tekanan deflasi diperkirakan mereda, dengan IHK kemungkinan turun 0,1% year-on-year dan PPI diperkirakan turun 2,3%.
- Di Jepang, akan memantau perkembangan politik menyusul laporan bahwa Partai Komeito berencana untuk menarik diri dari koalisi yang berkuasa dengan Partai Demokrat Liberal (LDP). Untuk data ekonomi yang dirilis tidak padat karena liburan hanya data produksi industri final dan pesanan mesin untuk bulan Agustus.
- Di Australia, fokus akan beralih ke data ketenagakerjaan bulan September, yang diproyeksikan menunjukkan peningkatan lapangan kerja sebesar 17.000 di samping sedikit peningkatan tingkat pengangguran menjadi 4,3%. Risalah rapat RBA juga akan dipantau.



