Penjualan ORI028 Belum Maksimal Baru Capai Rp 5,75 Triliun, Besaran Kupon yang Rendah Penyebabnya

379
Penjualan ORI028 Capai Target Rp 15 Triliun Sehari Jelang Penutupan Masa Penawaran
Sumber: Kemenkeu

 

(Vibiznews – Bonds & Mutual Fund) – Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri ORI028 mencapai sekitar Rp 5,75 triliun hingga Rabu (15/10/2025) sore. Besaran kupon yang rendah ditengarai menjadi salah satu penyebab penjualannya belum maksimal.

Perlu diketahui, ORI028 adalah ORI keenam yang diterbitkan oleh Pemerintah pada tahun ini. ORI ini menawarkan fixed coupon. Kupon ORI028T3 ditetapkan sebesar 5,35% per tahun dan ORI028T6 sebesar 5,65% per tahun.

Penawaran ORI028 berlangsung sejak 29 September 2025. Penawaran ORI028 akan ditutup pada 23 Oktober 2025. Sedangkan pembayaran kupon akan dilakukan tanggal 15 setiap bulan. Kupon pertama dibayarkan tanggal 15 Desember 2025.

Nilai minimum pemesanan ORI028 ditetapkan sebesar Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta.
Sementara, nilai maksimum pemesanan dibatasi sebesar Rp5 miliar untuk ORI028T3 dan Rp10 miliar untuk ORI028T6.

Penepatan hasil penjualan dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2025 dan penerbitan dilakukan pada 29 Oktober 2025.

Berdasarkan data salah satu mitra distribusi yaitu Bibit, per Rabu (15/10/2025) pukul 15.47 WIB, penjualan ORI028 dengan tenor 3 tahun terjual 45,2. Hal ini setara dengan Rp 4,52 triliun atau setara dengan Rp 4,52 triliun.

Sementara, ORI028-T6 dengan tenor 6 tahun sudah terjual 24,5% dari kuota nasional atau setara Rp 1,23 triliun.

Menurut Analis Vibiz Research Center kupon yang ditawarkan oleh ORI028 relatif rendah mengikuti tren penurunan suku bunga acuan. Dengan kupon yang rendah, tentu daya serap pun cenderung lesu.

Kelihatannya semua masyarakat mengikuti kondisi penurunan suku bunga. Sehingga mereka hanya melihat kuponnya kecil dibandingkan dengan produk-produk SBN ritel sebelumnya.

Dengan demikian, investor cenderung memilih beralih ke instrumen lain yang dianggap lebih kompetitif, seperti deposito perbankan swasta. Hal ini terlihat dari hasil penjualan yang belum mencapai 50% untuk kedua tenor. Padahal sudah tinggal sepekan sebelum masa penawaran ditutup.

Namun, demikian, penjualan ORI028 masih berpeluang untuk bertumbuh terutama mengingat adanya ORI022 yang jatuh tempo hari ini, Rabu (15/10/2025). Sebab jika ada produk retail yang jatuh tempo, biasanya masyarakat beralih atau reinvestasi ke instrument yang baru.

Dapat diprediksikan bahwa hingga akhir masa penawaran, total penjualan ORI028 berpotensi mencapai 80%-90% dari target Rp 15 triliun.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting