(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS ditutup turun pada hari Selasa terpicu komentar dovish Ketua Fed Powell.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,24% pada 99,06.
Pelemahan dolar terjadi setelah komentar dovish dari Ketua Fed Powell memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC 28-29 Oktober.
Ketua The Fed Powell mengatakan persepsi pasar tenaga kerja masih menurun dan The Fed mungkin akan menghentikan penyusutan neraca keuangannya serta mengakhiri pengetatan kuantitatif dalam beberapa bulan mendatang.
Demikian juga komentar optimis Presiden ECB Lagarde mendorong kenaikan Euro dan membebani Dolar AS.
Dolar AS juga berada di bawah tekanan dari meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok setelah Presiden AS Donald Trump mengancam Tiongkok dengan embargo minyak goreng sebagai balasan atas boikot kedelai Beijing.
Penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung juga berdampak negatif bagi dolar AS. Semakin lama penutupan pemerintah berlangsung, semakin besar kemungkinan ekonomi AS akan tertekan, sebuah faktor negatif bagi dolar.
Dolar AS awalnya bergerak menguat pada hari Selasa, karena saham-saham merosot akibat eskalasi ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.
Selain itu, pelemahan poundsterling menguntungkan dolar pada hari Selasa setelah berita ketenagakerjaan Inggris yang lemah mendorong GBP/USD turun ke level terendah dalam dua bulan.
Pasar memperkirakan peluang 97% untuk penurunan suku bunga sebesar -25 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya pada 28-29 Oktober.
Malam nanti akan ada pernyataan dari pejabat Fed Bostic, Miran, Waller dan Schmid.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks dolar AS dapat bergerak turun dengan komentar dovish Ketua Fed, ketegangan perdagangan AS-Tiongkok dan masih berlangsungnya penutupan pemerintah AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 98,87-98,68. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 99,36-99,66.



