(Vibiznews-Forex) – Kurs aussie dalam pair AUDUSD memperpanjang pelemahan sebelumnya di kisaran terendah dalam 7 pekan lebih pada akhir perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (17/10/2025).
Aussie yang bergerak lemah di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga jangka pendek oleh Reserve Bank of Australia.
Dari indeks berjangka memiliki peluang sekitar 85% untuk pemangkasan suku bunga RBA sebesar 25 bps menjadi 3,35% pada 4 November, naik dari 50% di awal pekan, dengan penurunan lebih lanjut menjadi 3,10% yang sudah sepenuhnya diantisipasi.
Hal ini menyusul lonjakan pengangguran yang mengejutkan dan berkurangnya penambahan lapangan kerja, yang menandakan pelonggaran pasar tenaga kerja lebih lanjut.
Namun bank sentral kemungkinan akan menunggu laporan IHK Q3 sebelum memutuskan untuk menaikkan suku bunga.
Sementara itu, investor terus mempertimbangkan risiko dari meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.
Dalam pembaruan terbaru, Tiongkok menuduh AS melebih-lebihkan kontrol ekspor logam tanah jarangnya, menyebut kepanikan yang diakibatkannya tidak perlu sekaligus mengisyaratkan keterbukaan terhadap perundingan perdagangan.
Dari sisi dolar AS, terjadi pelemahan yang berkelanjutan akibat ketegangan perdagangan, penutupan pemerintah, dan perlambatan ekonomi AS.
Secara teknikal pair sedang naik meninggalkan support kuatmya, dan menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD berpotensi melaju ke resisten.
Kini pair berada di 0.6473 yang sedang naik menuju posisi 0.6491, jika tembus lanjut mendaki ke R1.
Namun jika tidak tembus 0.6500, pair akan dapat berbalik turun kembali menuju posisi 0.6461 sebelum ke S1 dan S2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 0,6555 | 0,6534 | 0,6507 | 0,6490 | 0,6462 | 0,6444 | 0,6417 |
