(Vibiznews – Index) – Bursa saham Jepang mengakhiri kenaikan dua hari berturut mengikuti penurunan saham Wall Street pada perdagangan hari Jumat (17/10/2025) oleh kuatnya yen Jepang terhadap dolar AS.
Indeks Nikkei terkoreksi dari lonjakan indeks sebelumnya dipengaruhi sentimen pelemahan Wall Street, dimana 2 bank regional AS melaporkan kredit macet, yang memicu kembali kekhawatiran tentang risiko pasar kredit yang lebih luas.
Selain itu, investor menghadapi ketidakpastian yang meningkat karena partai-partai oposisi belum menyetujui proposal Partai Demokrat Liberal yang berkuasa pada 21 Oktober untuk mengadakan pemungutan suara untuk perdana menteri baru.
Indeks harian Nikkei turun 1,44% hingga ditutup pada level 47.582, demikian indeks Topix turun 1,03% menjadi 3.170.
Sementara itu untuk indeks Nikkei berjangka kontrak bulan Desember 2025 anjlok 1,82% pada posisi 4781550.
Pelemahan Nikkei dipimpin oleh saham-saham unggulan SoftBank Group (-3,4%), Disco Corp (-3,7%), Advantest (-3,5%), Mitsubishi UFJ (-3%), dan Tokyo Electric Power (-3,9%).
Secara mingguan, indeks Nikkei dan Topix masing-masing turun 1,05% dan 0,85%.



