(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir naik pada hari Jumat dengan meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,30% pada 98,54.
Meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok berdampak positif bagi prospek pertumbuhan global dan dolar AS, menyusul pernyataan Presiden Trump bahwa tarif tinggi atas barang-barang Tiongkok tidak berkelanjutan.
Imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi pada hari Jumat juga memperkuat dolar AS.
Dolar AS pulih dari level terendah dalam 1,5 minggu dan berbalik menguat setelah meredanya kekhawatiran atas kualitas kredit bank-bank regional AS. Dolar menguat karena dugaan penipuan pinjaman yang terkait dengan Zions Bancorp dan Western Alliance Bancorp tampaknya telah mereda dan tidak menunjukkan tanda-tanda penularan.
Namun penguatan dolar AS terbatas karena komentar dovish dari Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, yang mengatakan bahwa ia dapat mendukung penurunan suku bunga lebih lanjut untuk memperkuat pasar tenaga kerja yang melambat.
Penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung juga berdampak negatif bagi dolar. Semakin lama penutupan pemerintah berlangsung, semakin besar kemungkinan ekonomi AS akan tertekan.
Pasar memperkirakan peluang 100% pemangkasan suku bunga sebesar -25 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya pada 28-29 Oktober.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya di awal pekan mendatnag, indeks dolar AS dapat bergerak naik dengan meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Juga akan mencermati perkembangan penutupan pemerintahan AS, yang jika masih berlanjut, akan dapat menekan dolar AS. Pernyataan dovish pejabat Fed dovish bagi kebijakan suku bunga, juga dapat menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 98,20-97,85. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 98,72-98,89.



