(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir naik pada hari Senin terdukung kenaikan imbal hasil Treasury AS.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,17% pada 99,88.
Imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik sebesar +2,7 bp pada hari Senin, yang mendorong kenaikan dolar AS.
Sebagai faktor pendukung dolar, PMI manufaktur AS S&P final Oktober direvisi sedikit lebih tinggi +0,3 poin menjadi 52,5, lebih kuat dari ekspektasi pasar sebesar 52,2 yang tidak direvisi.
Dolar AS juga masih mendapat dukungan lanjutan dari pernyataan Ketua The Fed Powell pekan lalu bahwa penurunan suku bunga lagi pada bulan Desember bukanlah sesuatu yang pasti.
Namun kenaikan dolar AS dikurangi data PMI manufaktur AS yang lebih lemah dari perkiraan dan komentar dovish dari Gubernur The Fed, Miran dan Cook.
Indeks manufaktur ISM bulan Oktober turun -0,4 poin menjadi 48,7, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan +0,4 poin menjadi 49,5. Selain itu, indeks harga yang dibayar ISM bulan Oktober turun -3,9 poin menjadi 58,0, lebih lemah dari ekspektasi +0,6 menjadi 62,5 dan menunjukkan sikap dovish terhadap kebijakan The Fed.
Gubernur The Fed, Stephen Miran, mengatakan pada hari Senin, “The Fed terlalu restriktif, netralitasnya jauh di bawah kebijakan saat ini.” Ia menambahkan, “Mengingat pandangan saya yang lebih optimis terhadap inflasi dibandingkan beberapa anggota komite lainnya, saya tidak melihat alasan untuk mempertahankan kebijakan yang restriktif.”
Gubernur Fed Lisa Cook mengatakan risiko pelemahan pasar tenaga kerja lebih lanjut lebih besar daripada risiko peningkatan inflasi. Namun, ia tidak berkomitmen untuk mendukung penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC berikutnya di bulan Desember, dan mengatakan arah kebijakan moneter tidak berada pada jalur yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam pernyataan yang sedikit hawkish, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan ia lebih khawatir tentang inflasi daripada pasar tenaga kerja, tetapi mengatakan ia belum memutuskan kebijakan menjelang pertemuan FOMC bulan Desember. Ia mengatakan ia yakin suku bunga masih dapat turun “dalam jumlah yang wajar,” tetapi “mungkin akan lebih bijaksana jika suku bunga turun seiring dengan inflasi.”
Dolar masih tertekan akibat penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung. Semakin lama penutupan pemerintah berlanjut, semakin besar kemungkinan ekonomi AS akan tertekan dan semakin besar kemungkinan The Fed harus memangkas suku bunga.
Pasar memperhitungkan peluang 67% bahwa FOMC akan memangkas kisaran target dana Fed sebesar 25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 9-10 Desember.
Sore nanti akan ada pernyataan dari pejabat Fed Bowman.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak naik dengan menurunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed bulan Desember. Juga jika sore nanti pernyataan pejabat Fed menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed, akan menguatkan dolar AS. Namun masih berlangsungnya penutupan pemerintah AS menjadis entimen bearish bagi dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance 100,01-100,13. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 99,73-99,57.



