(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika Serikat alami kerugian yang cukup signifikan pada perdagangan yang berakhir Rabu dinihari (5/11/2025) karena khawatir dengan valuasi yang terlalu tinggi pada perusahaan-perusahaan yang berbasis AI.
Indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi anjlok 2,% menjadi 23.348,64. S&P 500 juga merosot 1,2% menjadi 6.771,55, sementara Dow Jones turun 0,5% menjadi 47.085,24.
Kerugian saham Wall Street yang didominasi saham teknologi memimpin penurunan, dengan saham Palantir anjlok 8,1% yang juga karena kekhawatiran valuasi meskipun pendapatannya melampaui estimasi.
Penurunan ini terjadi ketika rasio P/E forward S&P 500 naik di atas 23, mendekati level tertinggi sejak tahun 2000, meningkatkan kekhawatiran akan koreksi setelah berbulan-bulan terjadi penguatan terkonsentrasi pada beberapa saham AI.
Dari laporan kuartalan perusahaan, beberapa saham yang cukup besar mencetak kinerja keuangan yang optimis pada kuartal ketiga namun saham-sahamnya anjlok cukup signifikan seperti Uber Technologies anjlok 5,1%.
Secara sektoral, pelemahan di Wall Street dipimpin oleh saham emas dengan NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok sebesar 4,5%.
Pelemahan yang cukup besar juga terlihat di saham-saham perangkat keras komputer, dengan NYSE Arca Computer Hardware Index anjlok 4,4%.
Saham semikonduktor juga merosot tajam sepanjang sesi menekan Philadelphia Semiconductor Index turun 4%.



