(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun pada hari Senin tertekan penguatan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir turun 0,25% pada 1.1592.
Euro tertekan akibat dolar yang lebih kuat.
Selain itu, komentar Wakil Presiden ECB Luis de Guindos pada hari Senin membebani Euro ketika mengatakan risiko stabilitas keuangan di Zona Euro tetap tinggi.
Wakil Presiden ECB Luis de Guindos mengatakan risiko stabilitas keuangan “tetap tinggi mengingat ketidakpastian tren geoekonomi dan dampak akhir tarif dalam lingkungan internasional yang bergejolak.”
Namun penurunan Euro terbatas setelah Tindakan Komisi Eropa pada hari Senin untuk menaikkan estimasi PDB Zona Euro 2025 mendukung Euro.
Komisi Eropa menaikkan proyeksi PDB Zona Euro 2025 menjadi +1,3% dari proyeksi bulan Mei sebesar +0,9% dan mempertahankan proyeksi inflasi Zona Euro 2025 tidak berubah dari bulan Mei di +2,1%.
Divergensi bank sentral juga mendukung euro, dengan ECB dianggap telah menyelesaikan siklus penurunan suku bunganya.
Swap memperkirakan peluang 2% penurunan suku bunga sebesar -25 basis poin oleh ECB pada pertemuan kebijakan 18 Desember.
Sore nanti akan ada pernyataan dari pejabat ECB Machado, Tuominen, Buch dan Elderson.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak turun jika penguatan dolar AS berlanjut. Namun jika sore nanti pernyataan pejabat ECB memberikan sinyal penghentian pemangkasan suku bunga ECB, akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1575-1.1558. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1617-1.1642.
