(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro ditutup turun pada hari Selasa karena meningkatnya risiko geopolitik dari Rusia.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup turun 0,10% pada 1.1581.
Risiko geopolitik meningkat akibat komentar hawkish dari Kaja Kallas, diplomat tertinggi Uni Eropa, yang mengatakan bahwa agresi Rusia baru-baru ini terhadap Uni Eropa, termasuk ledakan di Polandia, harus dianggap sebagai terorisme.
Euro awalnya bergerak menguat pada hari Selasa karena tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja AS membebani dolar, yang menguntungkan Euro setelah ADP melaporkan bahwa perusahaan-perusahaan AS memangkas lapangan kerja bulan ini.
Divergensi bank sentral juga mendukung Euro, dengan ECB dianggap telah menyelesaikan siklus pemangkasan suku bunganya.
Swap memperkirakan peluang 3% dari pemangkasan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 18 Desember.
Sore nanti akan dirilis data inflasi dan inflasi inti Final Oktober Zona Euro, dimana inflasi secara bulanan meningkat, namun secara tahunan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak turun jika penguatan dolar AS berlanjut. Juga akan mencermati data inflasi, jika data inflasi terealisir naik akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1566-1.1551. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1602-1.1623.



