(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik tipis pada hari Kamis terpicu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,03% pada 1.1599.
Euro juga bersiap menghadapi akhir bulan yang sarat data, termasuk rilis inflasi penting dari negara-negara ekonomi terbesar Eropa pada hari Jumat.
Di sisi kebijakan, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga hingga tahun 2026, didukung oleh kondisi ekonomi yang tangguh dan tren inflasi yang mendekati targetnya.
Meskipun para pejabat ECB mengatakan bahwa ECB berada di posisi yang baik, mereka mengakui adanya tekanan harga yang terus berlanjut pada komoditas bahan makanan dan jasa, dengan Joachim Nagel menekankan perlunya kewaspadaan yang berkelanjutan.
Di sisi lain, data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan dan pernyataan dovish dari beberapa pejabat Federal Reserve memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang ketiga pada bulan Desember ini, menggarisbawahi semakin besarnya perbedaan pendapat antara ECB dan The Fed.
Sore ini akan dirilis data Inflasi bulan November Perancis, Italia dan Jerman yang diperkirakan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak naik jika pelemahan dolar AS berlanjut. Juga jika data inflasi bulan November Perancis, Italia dan Jerman terealisir naik, akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1617-1.1634. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1579-1.1558.
