(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD fluktuatif di kisaran resisten pada akhir perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (5/12/2025) setelah sempat melaju ke posisi tertinggi dalam 2 bulan.
Poundsterling sedang bergerak lebih tinggi dari sesi sebelumnya ditengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS (Fed) yang membebani Dolar AS.
Mata uang Inggris ini telah mengungguli mata uang lainnya selama lebih dari seminggu, didorong oleh anggaran belanja Inggris yang diumumkan pada 26 November, dan data PMI Global S&P untuk bulan November yang kuat.
S&P Global melaporkan data PMI Komposit naik menjadi 51,2 dari pembacaan awal 50,5, yang meredakan kekhawatiran akan aktivitas bisnis yang lesu.
Namun secara fundamental, kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Inggris dan ekspektasi pelonggaran moneter yang lebih cepat dari perkiraan oleh Bank of England (BoE) membayangi laju pair.
Anggaran Inggris untuk November musim gugur telah memperkuat spekulasi penurunan suku bunga pada bulan Desember oleh Bank of England (BoE). Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menekankan perlunya menurunkan inflasi dan suku bunga untuk mendorong investasi bisnis dan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, dolar AS diperdagangkan dengan hati-hati karena investor yakin bahwa Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga dalam pengumuman kebijakan moneternya pada hari Rabu.
Secara teknikal, pair berusaha naik menembus posisi resisten dan analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair akan menembus posisi resisten kuatnya.
Kini pair berada di posisi 1.3350 yang sedang turun menuju 1.3316. Dan jika tembus akan meluncur ke support kuatnya di S1.
Namun jika tidak lanjut kembali ke 1.3330 akan berbalik arah dan naik kembali menuju 1.3361 sebelum naik menuju resisten lemahnya di R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 1,3428 | 1,3406 | 1,3364 | 1.3343 | 1.3302 | 1.3278 | 1.3238 |
