(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun pada hari Kamis tertekan penguatan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir turun 0,23% pada 1.1644.
Pelemahan Euro terjadi, turun dari level tertinggi 6 minggu dan bergerak melemah setelah dolar pulih dari pelemahan setelah laporan klaim pengangguran mingguan AS yang hawkish.
Selain itu, prospek berlanjutnya perang di Ukraina membebani euro setelah perundingan AS-Rusia gagal mencapai terobosan dalam mengakhiri perang.
Namun pelemahan Euro dibatasi oleh komentar dari anggota Dewan Eksekutif ECB, Cipollone, yang mengatakan, “Perekonomian Zona Euro telah tangguh, risiko seputar inflasi tampak seimbang, dan skenario utama kami tampak semakin kredibel.”
Swap memperkirakan peluang 1% dari pemangkasan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 18 Desember.
Sore ini akan dirilis data Employment Change Q3 Final Zona Euro dan GDP Growth Rate Q3 Zona Euro.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika berlanjut turun, akan menguatkan Euro. Namun jika sore nanti data Employment Change Q3 Final Zona Euro dan GDP Growth Rate Q3 Zona Euro terealisir turun, akan menekan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1670-1.1697. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1629-1.1615.



