(Vibiznews – Economy) – Pasar keuangan global periode perdagangan 8-12 Desember 2025 akan fokus pada pengumuman Federal Reserve untuk kebijakan moneter terakhirnya di tahun ini.
Untuk laporan ekonomi penting, akan dirilis data JOLTS hingga Oktober dan biaya tenaga kerja Q3 di Amerika Serikat. Juga akan dirilis data PDB Inggris dan Jepang, dan data produksi industri dan neraca perdagangan Jerman.
Data ekonomi penting lainnya juga dari Tiongkok yang akan merilis data inflasi November dan inflasi konsumen serta produsen. Serta pengumuman kebijakan moneter RBA di Australia.
Pasar Amerika Serikat
- Perhatian di AS akan terpusat pada pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve tahun ini dan rilis proyeksi ekonomi terbaru. Para pembuat kebijakan diperkirakan akan memangkas suku bunga ketiga berturut-turut pada hari Rabu, dengan pasar memperkirakan probabilitas sekitar 87% untuk penurunan 25bps dan memperkirakan 2 hingga 3 kali pemangkasan lebih lanjut tahun depan karena kondisi pasar tenaga kerja terus menyusut.
- Sejumlah data ekonomi utama AS yang tertunda juga akan menjadi sorotan. Data-data ini termasuk lowongan pekerjaan JOLT untuk bulan September dan Oktober, dengan perkiraan lowongan pekerjaan bulan September mencapai 7,2 juta.
- Defisit perdagangan bulan September diperkirakan akan membengkak menjadi $65,5 miliar, sementara persediaan grosir kemungkinan naik tipis 0,1%.
- Rilis penting lainnya termasuk Indeks Biaya Ketenagakerjaan Q3, pernyataan anggaran federal bulan November, ekspektasi inflasi konsumen, Indeks Optimisme Bisnis NFIB, dan indikator ketenagakerjaan mingguan seperti klaim pengangguran awal dan laporan ketenagakerjaan ADP.
- Dari sisi perusahaan yang mempengaruhi perdagangan saham Wall Street, Broadcom dan Oracle akan melaporkan hasil kuartalannya.
Pasar Eropa
Inggris
- Data ekonomi penting yang dirilis sepekan ini seperti PDB diperkirakan naik tipis 0,1%, setelah kontraksi 0,1% pada bulan September.
- Ada juga data produksi industri diperkirakan akan pulih sebesar 0,8% setelah penurunan 2% pada bulan sebelumnya. Disusul dengan neraca perdagangan.
- Dari sisi kebijakan moneter, Gubernur Bank of England (BoE) Bailey dijadwalkan untuk berpidato pekan ini.
Eurozone
- Dikawasan Euro dari sisi kebijakan moneter, akan memantau dengan cermat komentar dari Presiden ECB Lagarde.
- Di Jerman, data produksi industri kemungkinan turun 0,4% pada bulan Oktober setelah kenaikan 1,3% pada bulan September, sementara surplus perdagangan diperkirakan akan tetap mendekati €15 miliar. Terdapat juga rilis data inflasi.
- Di Italia, akan dirilis data Output industri Italia yang diproyeksikan turun 0,3%, setelah sebelumnya mengalami kenaikan tajam sebesar 2,8%.
Pasar Asia Pasifik
Pekan ini fokus pada beberapa laporan ekonomi dari ;
- Di Tiongkok, akan merilis serangkaian indikator ekonomi utama untuk bulan November. Ekspor diperkirakan naik 3,8% (yoy), menandai rebound tajam dari penurunan 1,1% bulan sebelumnya. Impor juga diperkirakan meningkat lebih cepat, yaitu 2,8%, yang kemungkinan akan mendorong surplus perdagangan ke level tertinggi tiga bulan sebesar $100,2 miliar. Inflasi IHK diproyeksikan naik 0,9% (yoy), data terkuat sejak Februari 2023, sementara deflasi PPI diperkirakan akan tetap tidak berubah di 2,1%. Di India, pasar akan fokus pada data inflasi bulan November. Di Australia, Bank Sentral
- Di Jepang, para pedagang akan memantau angka PDB kuartal ketiga final dan data PPI terbaru, yang diperkirakan menunjukkan peningkatan 0,3%, turun dari 0,4% pada bulan Oktober. Rilis tambahan mencakup pesanan peralatan mesin, produksi industri final, data upah, neraca transaksi berjalan, dan indikator sentimen bisnis.
- Di Australia, akan dirillis kebijakan moneter RBA yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di 3,6%, sementara data ketenagakerjaan kemungkinan akan menunjukkan tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4,4% dari 4,3%.



