(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD anjlok dari kisaran tertinggi dalam 7 pekan lebih pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (17/12/2025) merespon data inflasi Inggris yang jauh di bawah ekspektasi.
Poundsterling tertekan oleh fundamentalnya yang buruk setelah data inflasi Inggris dibawah ekspektasi yang memperkuat spekulasi Bank of England akan menurunkan suku bunga pada hari Kamis.
Data yang dirilis menunjukkan inflasi tahunan melambat menjadi 3,2% pada bulan November, di bawah perkiraan 3,5% dan proyeksi bank sentral sendiri sebesar 3,4%. Awal pekan ini, data pasar tenaga kerja menunjukkan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi sejak 2021, sementara pertumbuhan upah melambat, meskipun kurang dari yang diantisipasi.
Sementara itu, data PDB yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa ekonomi Inggris mengalami kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Oktober.
Dengan latar belakang ini, Bank of England secara luas diperkirakan akan melanjutkan siklus pelonggaran dan memangkas suku bunga sebesar 25bps menjadi 3,75%, level terendah sejak 2022, setelah mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan September dan November.
Secara teknikal, pair meluncur turun menembus posisi support kuatnya dan analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair akan berakhir di area support.
Kini pair berada di posisi 1.3310 yang sedang turun menuju 1.3423. Dan jika tembus akan naik menuju resisten lemahnya di R3.
Namun jika sampai tembus ke 1.3309 akan berbalik arah dan naik kembali menuju 1.3426 sebelum mencapai ke resisten kuatnya di R1.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 1,3567 | 1,3511 | 1,3466 | 1.3410 | 1.3365 | 1.3309 | 1.3263 |



