(Vibiznews – Index) – Pergerakan harga saham teknologi di bursa saham Wall Street bergejolak pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari (18/12/2025) akibat tekanan jual saham Oracle.
Nasdaq yang didominasi saham teknologi anjlok 1,8% menjadi 22.693,32, S&P 500 merosot 1,2% menjadi 6.721,43 dan Dow Jones merosot 0,5% menjadi 47.885,97.
Saham Oracle (ORCL), pemain utama di bidang AI anjlok 5,4% setelah laporan dari Financial Times mengatakan bahwa mitra pusat data terbesar perusahaan, Blue Owl Capital, tidak akan mendukung kesepakatan senilai $10 miliar untuk fasilitas berikutnya di Michigan, meskipun Oracle kemudian mengatakan proyek tersebut masih berjalan.
Saham perusahaan-perusahaan besar lainnya seperti Nvidia (NVDA), Broadcom (AVGO), dan Advanced Micro Devices (AMD) juga menunjukkan penurunan yang signifikan.
Secara sektoral, saham semikonduktor mencatatkan kinerja terburuk hingga menekan Philadelphia Semiconductor Index anjlok 3,8%.
Pelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham perangkat keras komputer, dengan NYSE Arca Computer Hardware Index anjlok 3,1%.
Pergerakan sebaliknya terjadi pada saham energi karena harga minyak mentah pulih dari level terendahnya sejak awal tahun 2021. Kenaikan harga minyak mentah terjadi setelah Presiden Donald Trump memerintahkan blokade terhadap kapal tanker minyak yang dikenai sanksi di Venezuela.
