(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir naik pada hari Kamis terpicu pelemahan Euro dan penguatan data tenaga kerja AS.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,05% pada 98,41.
Dolar AS pulih dari kerugian awal dan mencatatkan kenaikan moderat karena pelemahan mata uang Euro.
Dukungan bagi Dolar AS juga terjadi setelah klaim pengangguran mingguan AS turun sesuai perkiraan, memberikan sentimen penguatan tenaga kerja AS.
Klaim pengangguran awal mingguan AS turun -13.000 menjadi 224.000, mendekati ekspektasi 225.000.
Dolar AS awalnya bergerak lebih rendah setelah data inflasi November AS dan survei prospek bisnis Philadelphia Fed Desember yang lebih lemah dari perkiraan , yang mungkin mendorong Fed untuk terus melonggarkan kebijakan moneter.
Indeks Harga Konsumen (CPI) AS November naik +2,7% y/y, lebih lemah dari ekspektasi +3,1% y/y. CPI inti November naik +2,6% y/y, lebih lemah dari ekspektasi +3,0% y/y dan laju kenaikan terkecil dalam 4,5 tahun.
Survei prospek bisnis Federal Reserve Philadelphia AS Desember secara tak terduga turun -8,5 menjadi -10,2, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan menjadi 2,3.
Selain itu, penguatan saham pada hari Kamis mengurangi permintaan likuiditas untuk dolar.
Pasar memperkirakan peluang 27% bahwa FOMC akan memangkas kisaran target suku bunga dana federal sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC 27-28 Januari.
Malam nanti akan dirilis data Michigan Consumer Sentiment Final Desember AS yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak naik terbantu pelemahan Euro dan penguatan data tenaga kerja AS. Juga jika malam nanti data Michigan Consumer Sentiment Final Desember AS terealisir meningkat, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance 98,59-98,77. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 98,20-97,99.



