(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 22 – 24 Desember 2025
Pada akhir hari Selasa, 23 Desember 2025
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.765 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun relatif stabil di 6,13%.
3. DXY[1] melemah ke level 97,94.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke 4,163%.
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Rabu, 24 Desember 2025
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.750 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun relatif stabil ke 6,13%.
Aliran Modal Asing (Minggu IV Desember 2025)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 23 Desember 2025 sebesar 67,99 bps, turun dibanding dengan 19 Desember 2025 sebesar 68,97 bps.
2. Berdasarkan data transaksi 22 – 23 Desember 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp3,98 triliun. Terdiri dari beli neto sebesar Rp1,59 triliun di pasar saham dan Rp0,74 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Serta beli neto sebesar Rp1,66 triliun di pasar SBN.
3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 23 Desember 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp21,08 triliun di pasar saham. Dan Rp110,74 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp0,44 triliun di pasar SBN.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini dilakukan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari Rabu 24/12/2025 perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.780. Kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.785, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.755.
Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa turun setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya. Dollar AS berada di sekitar seminggu terendahnya pada pasar yang sepi oleh suasana liburan Natal.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, Rabu sore turun ke 97,81. Angka ini lebih rendah dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,88.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting



